MEDIA PEMBELAJARAN ( Jenis-jenis, manfaat, kelebihan, dan kekurangan media pembelajaran)
MEDIA PEMBELAJARAN
( Jenis-jenis, manfaat, kelebihan,
dan kekurangan media pembelajaran)
Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar. Media Pembelajaran dirasa sangat perlu
demi kebaikan dan kelancaran kegiatan pembelajaran untuk tercapainya tujuan
pendidikan nasional. Semua hal yang dapat memberikan hal positif dalam rangka
penyaluran ilmu kepada siswa perlu dikerahkan.
Dengan
menggunakan teknologi sebagai media dalam pendidikan, kegiatan pembelajaran di
kelas tampak lebih menarik dan interaktif serta tanpa memberikan kesan
membosankan. Contoh dalam hal ini adalah dengan menggunakan media Proyektor
(menggunakan Slide Powerpoint) yang didalamnya terdapat macam-macam efek
animatif yang bisa dipakai dalam pembelajaran agar isi materi lebih menarik dan
memudahkan siswa.
Pada
aspek media pembelajaran sejarah, terdapat enam jenis yang dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, enam jenis media pembelajaran juga memiliki
beberapa macam-macam media pembelajaran. Beberapa jenis-jenis media
pembelajaran sejarah, diantaranya:
1.
Peninggalan
Sejarah :
Pengertian Peninggalan Sejarah adalah peristiwa yang
terjadi di masa lalu. Masa lalu menyisakan peninggalanya dalam berbagai bentuk.
, seperti candi, mesjid, museum, peralatan, batu. Museum merupakan salah satu bentuk
peninggalan sejarah nenek moyang kita yang perlu dilestarikan. Sedangkan tempat
ditemukannya benda-benda peninggalan sejarah disebut situs.
Peninggalan sejarah mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut. 1. Benda tersebut berasal dari masa lampau 2. Bernilai sejarah artinya
benda tersebut terkait dengan peristiwa masa lalu 3. Benda tersebut masih ada
hingga kini, baik dalam keadaan utuh maupun sudah rusak Berbagai peninggalan
sejarah ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.
Berbagai peninggalan sejarah terdapat di berbagai
tempat di dunia maupun di Indonesia,
peninggalan-peninggalan sejarah tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan
bentuk atau jenisnya dan masanya (periode waktunya). Berdasarkan masanya
peninggalan sejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut. a. Peninggalan Masa
Prasejarah, pada masa ini manusia belum mengenal tulian, mereka hidup dengan
peralatan yang masih sederhana. Peralatan hidup yang mereka buat dari bahan
yang mereka dapat dari alam seperti batu dan tulang. b. Peninggalan Masa Sejarah
Masa sejarah adalah masa telah dikenalnya tulisan oleh masyarakat. Dari
peninggalan tertulis seperti prasasti dan kitab-kitab kuno, dapat diketahui
lebih jauh kehidupan masyarakat masa lalu. Selain itu, bentuk-bentuk
peninggalan lainnya berupa bangunan juga ditemukan. Peninggalan pada masa
sejarah dapat dibagi dalam periode lagi, seperti masa Kerajaan Hindu- Budha,
dan masa Kerajaan Islam.
Berdasarkan jenis wujudnya, peninggalan sejarah
dapat dikelompokkan ke dalam 4 macam yaitu :
·
Bangunan, seperti candi, Masjid, Gapura,
Istana atau Keraton, benteng
·
Patung arca
·
Prasasti
·
Karya sastra.
Manfaat Peninggalan Sejarah :
·
Menambah kekayaan budaya bangsa
·
Menambah pendapatan negara
·
Bukti nyata peristiwa sejarah
·
Menambah pengetahuan tentang Sejarah
Kelebihan:
·
Dapat mengetahui benda aslinya
·
Siswa lebih mudah mengapresiasi dan
menilai suatu karya sejarah
·
Memudahkan siswa untuk mensimulasi
sendiri suatu peristiwa sejarah
·
melalui peninggalan sejarah
Kekurangan:
·
Tidak bisa dibawa kedalam kelas untuk
dipamerkan kepada siswa
·
Membutuhkan biaya untuk bisa melihatnya
·
Tidak mampu mewakili suatu peristiwa
sejarah secara keseluruhan
·
Keutuhan dan keasliannya tergantung
perawatan
2.
Model
:
Media ini merupakan media yang representasi atau
pengganti dari benda yang sesungguhnya.
Manfaat
Model/Tiruan :
·
Meningkatkan motivasi siswa belajar
karena peraga dapat merangsang tumbuhnya perhatian serta mengembangkan
keterampilan.
·
Dapat menarik perhatian peserta didik
dengan melalui media pembelajaran model/tiruan.
·
Dapat mengubah guru sebagai transmisi
yang berfungsi sebagai penghantar menjadi fasilitator, peraga membuat siswa
lebih aktif.
·
Membuat siswa menjadi lebih aktif
berpikir dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis karena siswa tidak sekedar
mengingat dan mendengarkan, namun mengembangkan pikirannya dengan fakta.
Kelebihan
·
Siswa seakan – akan melihat benda yang
nyata dengan media 3D.
·
Menimbulkan ketertarikan siswa untuk
berfikir dan menyelidikinya.
·
Pembelajaran akan berjalan dengan lebih
sempurna karena murid dapat belajar langsung dengan menggunakan bahan-bahan
replika atau mirip dengan aslinya.
·
Murid dapat memahami tentang sifat,
bentuk serta pergerakan sesuatu benda itu dengan lebih baik
·
Memberi pengalaman tentang keadaan
sebenarnya sesuai bahan atau benda itu.
·
Menggalakkan murid membuat kajian lebih
lanjut mengenai pembelajaran melalui media 3D
·
Memberi lebih banyak peluang kepada
murid berinteraksi diantara satu sama lain.
Kekurangan
·
Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan
banyak waktu.
·
Membutuhkan ketrampilan dalam
pembuatannya.
·
Siswa tidak akan memahami jika bentuk
media 3D tidak sama dengan benda nyatanya.
·
Terbentur alat untuk membuat media
3D(sulit mencari atau pembuatannya
Media pembelajaran model atau tiruan ini
memiliki beberapa jenis-jenis, diantaranya yaitu
A.
Diorama
;
Diorama
adalah medium berupa kotak atau bentuk tiga dimensi yang lain yang melukiskan
suatu pemandangan yang mempunyai latar belakang dengan prespektif yang
sebenarnya, sehingga menggambarkan suatu suasana yang sebenarnya. Diorama
adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar prespektif dalam suatu
penampilan yang utuh. Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi dengan
lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis.
Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil, tetapi dapat pula dibuat
dalam ukuran yang sebenarnya.
Manfaat
diorama untuk media pembalajaran sejarah yaitu dengan diorama kesan visual yang
diperoleh siswa lebih hidup. Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi
dengan lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis.
Adapun objek yang dapat dibuat diorama, misalnya peristiwa proklamasi seperti
gambar di bawah ini
Gambar
diorama tentang peristiwa prokalamasi kemerdekaan Indonesia
B.
Maket
;
Maket adalah tambahan atas rancangan
arsitektur dan sebagai cara utama untuk menyampaikan ide dan menggambar tata
ruang. Motivasi membuat maket adalah memungkinkan perancang untuk menguji
kualitas rancangan dalam skala kecil dan membantu perancang dalam mengembangkan
sentuhan atas ruang, estetika, dan bahan. Sebuah maket membantu para perancang
untuk mendemostrasikan bakat dan kualitas mereka dalam hal ide dan proyek.
Maket juga dapat menjadi sebuah alat kontrol untuk menilai sebuah gedung
sebelum dibangun. Maket yang sederhana disebut "model kerja (working
model)" memungkinkan perancang untuk mendapatkan solusi dan mencoba ide,
ide yang tidak dapat dibuat maket.
Sebuah maket yang layak untuk di
presentasikan menandai selesainya suatu proses perancang dan membutuhkan suatu
upaya yang besar dalam membangun maket tersebut agar tampak sempurna.
Sebuah maket tidak lebih dan tidak
kurang adalah sesuatu yang abstrak, gambar miniatur dari sesuatu yang
sesungguhnya yang dipertaruhkan bukan penggambaran yang tepat dari suatu realitas,
tetapi proses dari penyederhanaan untuk mendapatkan bentuk absiran yang telah
ditentukan.
Maket mengandung segi karakter seperti
lubang, proyeksi, jendela, dan rancangan atap. Dalam bentuk yang abstrak ini,
area lokasi-landscape dalam skala kecil disederhanakan dan di ilustrasikan
dengan bahan yang telah dipilih sebagai dataran rata. jika landscape berlereng,
hal ini dapat di maketkan dengan lapisan horizontal yang ditumpuk di atas yang
lain.
Maket
juga mempunyai beberapa jenis atau macam diantaranya :
·
1.maket arsitektur/gedung (skala 1:200,
1:100, 1:50)
·
2.maket interior (skala 1:20, 1:10, 1:5,
1:1)
·
3.maket terperinci (skala 1:20, 1:10,
1:5, 1:1)
Contoh
gambar maket dalam pembelajaran sejarah ;
Maket Candi Borobudur
C.
Replika
candi ;
Replika
adalah sebuah salinan yang sama persis dengan bentuk dan fungsi dari alat,
barang atau lainnya. Replika biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
dalam bidang sejarah, dan biasanya disimpan di dalam museum, kadangkala alat
atau benda aslinya tidak pernah dibuat. Replika juga dibuat untuk berbagai
macam tujuan misalnya, untuk suvenir atau barang dagangan (merchandise).
Seperti contoh replika Candi Jawi di bawah
ini:
Gambar
replika Candi Jawi
D.
Patung
;
Patung
adalah pemaparan ekspresi, gagasan, dan ide dalam bentuk karya seni rupa tiga
dimensional yang merupakan tiruan dari bentuk manusia dan alam dengan
menggunakan berbagai teknik khusus (pahat, cetak, membutsir dan kontruksi)
Cara Pembuatan Media Tiruan (Berupa
patung) :
·
Memilih bahan (kayu, pasir, batu atau
tanah)
·
Mengumpulkan alat-alat pembuatan
·
Memulai membuat dengan mengukir dan
menghias patung
·
Setelah selesai, patung dijemur atau
dikeringkan
·
Jika patung dari tanah, untuk memperkuat
maka dibakar
·
Memberi hiasan terakhir berupa cat
ataupun hiasan lainnya.
Pemanfaatan Media Tiruan :
·
Digunakan untuk mempermudah proses
pembelajaran
·
Digunakan agar kegiatan pembelajaran
lebih menarik
·
Digunakan agar mempermudah melihat
benda-benda atau peninggalan-peninggalan tanpa perlu jauh-jauh ke lokasi
aslinya
·
Digunakan untuk mempermurah biaya
3.
Peta
:
Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur
ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada
suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan. Sedangkan, menurut Aryono
Prihandito (1988) peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu,
digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu. Peta merupakan
wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber
informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan
tingkatan pembangunan.
Dengan menggunakan peta, kita dapat mengetahui
segala hal yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak
antarkota, lokasi pegunungan, sungai, danau, lahan persawahan, jalan raya,
bandara, dan sebagainya. Ketampakan yang digambar pada peta dapat dibagi
menjadi dua yaitu ketampakan alami dan ketampakan buatan manusia (budaya).
Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital
(digital map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah
dengan bantuan media komputer. Data yang diperoleh berupa data digital dan
hasil dari gambaran tersebut dapat disimpan dalam suatu media seperti disket,
CD, maupun media penyimpanan lainnya, serta dapat ditampilkan kembali pada
layar monitor komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan
software GIS (Geography Information system). Ilmu yang mempelajari tentang peta
dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta
dan pemetaan disebut kartograf.
Media pembelajaran model atau tiruan ini memiliki
beberapa jenis-jenis, diantaranya yaitu
A.
Atlas
;
Atlas merupakan buku
kumpulan berbagai jenis peta yang menggambarkan atau mendeskripsikan keadaan
suatu negara atau wilayah. Misalnya, Atlas Indonesia berarti peta yang
terkumpul dalam atlas secara keseluruhan dan menceritakan segala segi tentang
Indonesia. Artinya, dengan membaca Atlas Indonesia diperoleh gambaran tentang
Indonesia dari aspek fisik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Atlas dibagi
menjadi dua jenis, yaitu atlas umum dan atlas khusus. Atlas umum memuat
kumpulan peta yang informasinya bersifat umum. Contohnya Atlas Indonesia dan
Atlas Dunia. Sedangkan atlas khusus atau disebut juga atlas tematik merupakan
kumpulan dari peta tematik. Kumpulan peta dalam atlas khusus harus dapat
menggambarkan informasi atau tema-tema tertentu.
Manfaat Atlas
Atlas dapat
dipergunakan dalam berbagai kebutuhan diantaranya
·
Mengetahui informasi letak suatu
fenomena geografi tertentu, misalnya: gurun, sungai, kota, kabupaten.
·
Mengetahui informasi keadaan fisik
wilayah tertentu misalnya struktur batuan dan pertambangan.
·
Mengetahui informasi keadaan sosial
ekonomi suatu daerah, misalnya mata pencaharian penduduk dan tingkat
pendapatan.
·
Mengetahui informasi keadaan budaya
suatu daerah, misalnya kota dan desa.
B.
Peta
dinding ;
Peta Dinding
adalah sebuah peta kertas yang dapat digantungkan di dinding. Peta Dinding
bukan berupa globe atau atlas tapi lebih mirip seperti poster. Peta Dinding
dapat berukuran kecil dan sederhana atau bisa juga berukuran besar dan sangat
detil, hal itu tergantung pada keinginan Anda. (Kelly Nuttal).
Contoh, peta dinding Indonesia
C.
Peta
seketsa ;
Peta sketsa adalah peta yang dibuat
berdasarkan kemampuan seseorang dalam mengingat suatu wilayah atau tempat di
sekitarnya. Peta sketsa dapat dikatakan juga sebagai peta sederhana, yaitu
gambaran suatu tempat yang dibuat dengan corat-coret, tidak menggunakan ilmu
pasti, dan tentu saja hasilnya kurang akurat jika dibandingkan dengan peta
bagan yang dibuat oleh jawatan topografi.
Contoh : peta seketsa Indonesia
D.
Peta
lukisan ;
Peta likis merupakan peta yang berbentuk
seperti lukisan, biasanya peta model seperti ini digunakan pasa zaman dahulu
karna keterbatasan dalam mengerti pembuatan peta yang baik, jadi orang zaman
dulu membuat peta seperti bentuk lukisan. Contoh peta seketsa
4.
Ruang
Sejarah :
Ruang
sejarah itu juga dapat disebut sebagai ruang laboratorium (disingkat lab)
adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut
disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
Kata laboratorium merupakan
bentuk serapan dari bahasa Belanda dengan bentuk asalnya laboratorium. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia laboratorium diartikan sebagai tempat
mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya). Lebih jauh dijelaskan dalam
Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut:
·
Laboratorium Sebagai Sumber Belajar
Tujuan
pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan
dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan
masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan
ranah keterampilan/afektif.
·
Laboratorium Sebagai Metode Pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam
pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan.
·
Laboratorium Sebagai Prasarana
Pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah
proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan
berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan,
khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai
metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau
sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis
besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
·
Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga
antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling
kaji-mengkaji dan saling mencari dasar.
·
Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
·
Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah
dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
·
Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
·
Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang
calon ilmuwan.
Engkoswara (1982) mengatakan bahwa melalui kegiatan praktikum yang biasanya
dilakukan di laboratorium, siswa diharapkan dapat:
·
Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.
·
Mengenal berbagai peralatan laboratorium.
·
Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen.
·
Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
·
Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat.
·
Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi.
·
Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen.
·
Mengembangkan kecakapan dalam menulis laporan.
·
Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan sendiri.
·
Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko.
·
Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen.
·
Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai
variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.
Macam-macam laboratorium
·
Laboratorium pendidikan yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat
SD, SMP, SMA.
·
Laboratorium riset digunakan oleh para praktisi keilmuwan dalam upaya
menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.
Dalam proses belajar mengajar
kegiatan laboratorium atau praktikum turut berperan dalam mencapai 3 tujuan
pembelajaran, antara lain:
1.
Keterampilan kognitif, misalnya:
·
Melatih agar teori dapat dimengerti.
·
Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
2.
Keterampilan afektif, misalnya:
·
Belajar bekerja sama.
·
Belajar menghargai bidangnya.
·
Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
3. Keterampilan
psikomotorik, misalnya:
·
Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
·
Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.
Penerapan kegiatan laboratorium
dalam pembelajaran memiliki kebaikan dan kelemahan.
Kebaikan dari pelaksanaan praktikum
antara lain:
·
Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses.
·
Siswa dapat meyakini akan hasilnya, karena langsung mendengar, melihat,
meraba, dan mencium yang sedang dipelajari.
·
Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan
percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
·
Siswa lebih cenderung tertarik pada obyek yang nyata di alam sekitarnya.
·
Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif, dan saling
bekerja sama.
·
Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja
dan pengalaman berfikir ilmiah.
Kelemahan/ kekurangan dari praktikum
antara lain:
·
Guru harus benar-benar mampu, menguasai materi dan keterampilan.
·
Tidak semua mata pelajaran dapat dipraktikkan dan tidak semua diajarkan
dengan metode praktik.
·
Alat-alat dan bahan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan
praktik.
·
Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat
dilaksanakan diluar jam pelajaran (Indarto, 2002).
Contoh
gambar ruang sejarah atau laboratorium
Ruang
sejarah Angkatan Udara Indonesia
5.
Media
Dengar/Audio :
Media audio adalah media yang berkaitan dengan
pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang
auditif Menurut Djamarah (2002:140) "Media Auditif adalah media yang
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette Recorder, dan
piringan hitam". Seperangkat media auditif yang biasanya ditemukan terdiri
atas dua bagian yang berbeda dalam fungsi maupun pengoperasiannya. Kedua bagian
tersebut adalah radio dan TapeRecorder
Radio merupakan media auditif, yang hanya bisa
dinikmati dengan alat pendengaran. Radio menjadi media penyampai gagasan, ide
dan pesan melalui gelombang elektromagnetik, berupa sinyal-sinyal audio (Dodi
Mawardi dalam http://dodimawardi.wordpress.com). Radio adalah teknologi yang
digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini, melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
Sedangkan media audio dengan alat perekam sering
disebut Audio cassette atau Tape Recorder. Pengertian audio Tape Recorder
menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat
merangsang pikiran. perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi
proses belajar mengajar. Hamidah (2003:14) menjelaskan bahwa Tape Recorder
merupakan salah satu media audio elektronik yang terdiri atas hardware dan
software. Hardware berupa Tape Recorder, sementara itu software-nya adalah
kaset yang berisi pesan. Tape Recorder ini sangat cocok untuk pembelajaran menyimak.
Namun juga bukan pula berarti pembelajaran kemampuan yang lain seperti
berbicara, menulis, sastra, dan kebahasaan tidak bisa menggunakan media ini.
Manfaat
Media Visual, yaitu
·
Untuk menarik perhatian,
·
Untuk
memperjelas sajian ide,
·
Untuk menggambarkan fakta yang mungkin
akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan.
Kelebihan
Media Audio , Menurut Sadiman ( 2005 :
50 ) , adalah :
·
Harga murah dan variasi program lebih
banyak dari pada TV.
·
Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
·
Dapat digunakan bersama – sama dengan
alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
·
Dapat merangsang partisifasi aktif
pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis,
menggambar dan sebagainya.
·
Dapat memusatkan perhatian siswa seperti
membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa
Kelebihan
Media Audio, Meutut Arsyad ( 2003 : 45 ) , adalah :
·
Merupakan peralatan yang sangat murat dan lumrah
sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
·
Rekaman dapat digandakan untuk keperluan
perorangan sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara bersamaan.
·
Merekam peristiwa atau isi pelajaran
untuk digunakan kemudian. Rekaman dapat
digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan
membaca, mengaji dan berpidato.
·
Dalam pengoperasiannya relatif sangat
mudah.
Kekurangan Media Audio, Menurut
Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
·
Dalam suatu rekaman sulit menemukan
lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada
ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka
penentuan putaran.
·
Kecepatan rekaman dan pengaturan trek
yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman
yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
Terdapat
beberapa macam-macam jenis media audio yang dapat digunakan untuk media pembelajaran,
diantaranya yaitu tape recorder (ATR) dan radio. Setiap media pembelajaran
mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dan kekurangan dari
media radio dan audio Tape Recorder adalah sebagai berikut:
Tape Recorder ;
Kelebihan Audio Tape Recorder (ATR)
adalah sebagai berikut :
·
Memiliki fungsi ganda dapat menyajikan
hasil rekaman, dapat merekam, dan dapat menghapus rekaman.
·
Guru dapat menggunakan ATR dalam
pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ada di sekolah (tidak terikat dengan
jadwal siaran).
·
Jika ada yang tidak jelas dalam
penyampaian pesan, dapat diulang kembali.
·
Dapat menyajikan hal-hal yang terjadi di
luar kelas/sekolah misalnya: wawancara, rekaman hasil diskusi atau seminar.
·
Tepat digunakan untuk pembelajaran
bahasa khususnya bahasa asing (memberikan contoh pengucapan sesuai dengan
bahasa aslinya).
Kelemahan Audio Tape Recorder (ATR)
adalah sebagai berikut :
·
Komunikasi satu arah.
·
Daya jangkau terbatas (tidak seperti
radio)
·
Isi pesan hanya dapat didengar saja
sehingga bagi anak yang tidak mempunyai ingatan kuat akan mudah lupa dengan isi
pesan
·
Abstrak, terutama berkaitan dengan
angka, ukuran, penghitungan dll
·
Auditif, sehingga membutuhkan
konsentrasi dalam mendengarkan
·
Bisa terhapus, bisa kusut, dan tidak
bisa disimpan lama
Ø Radio ;
Setiap
media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan
dan kekurangan dari media radio adalah sebagai berikut:
Kelebihan Radio adalah sebagai
berikut:
·
Kemampuan untuk mengembangkan imajinasi
pendengar (Theater of Mind)
·
Harganya relatif murah.
·
Kemampuan selektivitas memilah program
dan segmen khalayak.
·
Bersifat personal sehingga mampu menjadi
sahabat pendengar.
·
Fleksibel karena mudah dibawa kemanapun.
·
Dapat menjangkau sasaran yang luas.
·
Dapat menyampaikan informasi secara
serempak.
·
Dapat mengerjakan hal-hal yang tidak
dapat dilakukan guru, misalnya menyajikan cerita tentang petualangan,
kepahlawanan, yang telah dikemas dan diberi efek suara dan musik, sehingga
terasa lebih hidup.
·
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu.
·
Dapat memberikan informasi dari sumber
utama secara langsung.
·
Aktual
Kekurangan Radio adalah sebagai
berikut:
·
Jika menggunakannya sebagai media
pembelajaran di kelas menjadikan guru tidak bisa mengontrol dan sangat terikat
dengan jadwal siaran.
·
Aktivitas pendengar kurang terkontrol.
·
Isi pesan hanya dapat didengar saja
sehingga bagi anak yang kurang mempunyai ingatan kuat akan mudah lupa dengan
isi pesan.
·
Tidak dapat diulang.
·
Rentan cuaca
·
kontrol ada pada stasiun radio
·
Abstrak, terutama berkaitan dengan
angka, ukuran, penghitungan dll
·
Auditif, sehingga membutuhkan
konsentrasi dalam mendengarkan
Gambar
radio dan tape recorder
6.
Media Audio Visual :
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik
karena meliputi suara dan gambar. Media audio-visual merupakan media yang
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual
terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur
audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui
pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar
melalui bentuk visualisasi.
Karakteristik media audio-visual adalah memiliki
unsur suara dan unsur gambar. Alat-alat audio visual merupakan alat-alat
“audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat
dilihat Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua
jenis media yaitu media audio dan visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual
dibagi menjadi dua yaitu audio-visual murni dan audio-visual tidak murni. Adapun perinciannya adalah sebagai
berikut:
A.
Audio-Visual Murni
Audio-visual
murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur
gambar tersebut berasal dari suatu sumber.
a) Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam
jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti film komersial yang diputar di
bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalm pembahasan ini
ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film
yang dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari.
Oemar Hamalik mengemukakan prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “
The right film in the right place at the
right time used in the right way”
Secara singkat apa yang telah
dilihat pada sebuah film, vidio, ataupun televisi hendaknya dapat memberikan
hasil yang nyata kepada siswa. Film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
§ Sesuai dengan tema pembelajaran
§ Dapat menarik minat siswa
§ Benar dan autentik
§ Up to date dalam setting, pakaian
dan lingkungan
§ Sesuai dengan tigkat kematangan
siswa
b) Video
Video sebagai media audio-visual
yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita.
Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat
informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat
digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan
kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media audio visual,
selain film yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran.
c) Televisi
Selain film dan video, televisi
adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual
dengan disertai unsur gerak. televisi ini juga dapat sebagai media pembelajarn sejarah, terkadang ada program televisi yang berhubungan dengan sejarah. contohnya :
B.
Audio-Visual tidak murni
Audio
Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda. Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan
audio-visual diam plus suara yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti:
a)
Sound slide (Film bingkai suara)
Slide atau filmstrip yang ditambah
dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena
suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk
media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film
bingkai) dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi
Media pembelajaran gabungan slide
dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan
pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong
lahirnya respon emosional. Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif
membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan
menggunakan slide bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat menyebabkan semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual,
audio). Dengan semakin banyaknya indra yang terlibat maka siswa lebih mudah
memahami suatu konsep. Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan
dari berbagai aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows
movie maker.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penggunaan audio-visual untuk pembelajaran yaitu:
·
Guru harus
mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru memilih media
audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
·
Guru juga harus
mengetahui durasi media audio-visual misalnya dalam bentuk film ataupun video,
dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran
·
Mempersiapkan kelas,
yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelasan global tentang isi
film, video atau televisi yang akan diputar dan persiapan peralatan yang akan
digunakan demi kelancaran pembelajaran.
·
Aktivitas lanjutan,
setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru melakukan refleksi
dan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi tersebut
Contoh Pemanfaatan Audio Visual
Secara umum, semua mata pelajaran akan lebih efektif jika diajarkan dengan
media yang sesuai. Oleh karena itu, guru harus mengetahui terlebih dahulu
materi dan tujuan pembelajaran. Audio-visual merupakan salah satu cara untuk
membuat pembelajaran lebih dinamis dan menyenangkan.
Kelebihan dan Kelemahan Media
Audio-Visual.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan
media audio-visual pembelajaran yaitu:
·
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
·
Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:Objek yang
terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau video
·
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar
·
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line
atau high speed photografi
·
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal
·
Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
Kelemahan dari penggunaan media
pebelajaran audio-visual yaitu :
·
Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena
media audio-visual cenderung tetap di tempat.
·
Biaya pengadaannya relative mahal
·
Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung
menikmati visualisasi dan suaranya saja
7. Media
Proyeksi :
Pada pembelajaran
sejarah terkadang peserta didik memiliki gambaran yang abstrak untuk itu
diperlukan suatu media yang dapat memberikan gambaran secara lebih nyata. Media
yang dapat digunakan salah satunya adalah media pembelajaran proyeksi. Media
pembelajaran proyeksi merupakan media pembelajaran yang menggunakan proyektor,
informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan ke layar, sehingga
informasi berupa: tulisan, gambar, bagan dll akan menjadi lebih besar dan lebih
jelas dilihat oleh siswa. Penggunaan media ini lebih menguntungkan, sebab
indera pendengaran dan penglihatan akan sama-sama diaktifkan melalui sebuah
media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati
(still picture) adalah berupa: gambar, foto, diagram, tabel, ilustrasi dll,
baik berwarna ataupun hitam-putih yang relatif berukuran kecil, agar gambar
tersebut dapat dilihat atau disaksikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam
kelas dengan jalan diproyeksikan ke suatu layar (screen) .
Jenis-jenis media gambar mati yang diproyeksikan yaitu:
·
Overhead
Projector + Overheat Transparance (OHP +
OHT)
·
Slides/film
bingkai
·
Film
strip/film rangkai
·
Epidiascope
·
Komputer
+ multimedia projector
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap
muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat
bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media
transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan
perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media
transparansi, yaitu:
§ Mengambil
dari bahan cetak dengan teknik tertentu
§ Membuat
sendiri secara manual
Sedangkan film bingkai / slide adalah film
transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu
paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film
bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang
dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan
peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan
proyektor slide.
Adapun
manfaatnya diantaranya (film) :
·
Film dan video dapat melengkapi
pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi,
praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat
menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja
jantung ketika berdenyut
·
Film dan video dapat menggambarkan suatu
proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang
perlu.
·
Disamping mendorong dan meningkatkan
motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
·
Film dan video yang mengandung nilai-nilai
positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
·
Film dan video dapat menyajikan eristiwa
yang berbahya bila dilihat secara langsung;
·
Film dan video dapat ditunjukkan kepada
kelompok besar atau kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
·
Dengan kemampuan dan teknik pengambilan
gambar, frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu
minggu dapat ditampilkan satu atau dua menit.
Kelebihan
media proyeksi :
·
Mudah dioperasikan
·
Tidak perlu mengubah cahaya lampu
·
Hemat waktu
·
Dapat digunakan kembali
·
Kemampuan menggantikan papan tulis
·
Bebas polusi
·
Dapat menjangkau kelompok yang besar.
·
Mempermudah siswa mencerna materi
Kekurangan
media pembelajaran :
·
Tidak adanya audio
·
Gambar dan grafik visual yang disajikan
tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan televisi atau film
·
Biaya pembuatan film mahal
·
Film tidak dapat mencapai semua tujuan
pembelajaran
·
Memerlukan rungan gelap
·
Proyeksi (slide, OHP) biasanya hanya
rangkuman dari materi
8.
Media
Modern :
Media modern yang dimaksut yaitu media
ada baru-baru ini, yang telah memiliki teknologi yang lebih canggih. Jenis-jenis media modern itu diantaranya
yaitu komputer dan internet. Saat ini media modern sering dijumpai dan
digunakan pada media pembelajaran baik itu juga media pembelajaran sejarah. Dengan
bantuan internet, seorang guru dapat membuat blog atau power pont yang dapat
digunakan dalam media pembelajaran sejarah. Ini akan mempermudah guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu, peserta didik juga akan lebih
menyukai pembelajaran seperti ini.
Media moderen juga dapat digunakan untuk
menunjang dan mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi secara lebih
lengkap dan dalam waktu yang singkat. Internetlah yang dapat dijadikan sebagai
solusi. Internet merupakan singkatan
kata dari interconnection-networking, bila dijabarkan secara sistem global maka
internet merupakan jaringan komputer diseluruh penjuru dunia yang saling
terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet Protocol Suite
(TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar
data. Internet mencangkup segala sesuatu secara luas baik itu dalam bidang
komputerisasi maupun telekomunikasi. Berikut kekurangan dan kelebihan
penggunaan internet sebagai media pembelajaran:
Kelebihan
:
·
Peserta didik mudah mengaksesnya
·
Internet memberikan sambungan
(konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas sehingga akses data dan informasi
tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
·
Up to date, media online dapat melakukan
update (pembaharuan) suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana
saja, tidak melulu menggunakan bantuan komputer, tetapi fasilitas teknologi
pada handphone (telepon genggam) atau lebih spesifik dengan kata smartphone
(telpon genggam yang telah memiliki fungsi setara komputer, ex: Android,
Symbian, WP, iOS, BlackBerry). Hal ini terjadi karena media online memiliki
proses penyajian informasi/berita yang lebih mudah dan sederhana.
·
Praktis, media online terbilang praktis
karena kemudahan untuk mendapatkan berita dan informasinya, kapan saja bila
diinginkan media online dapat dibuka dan dibaca sejauh didukung oleh fasilitas
teknologi internet. Handphone yang memiliki fasilitas koneksi internet,
komputer yang memiliki sambungan internet baik di perkantoran atau di rumah,
dan dapat pula di warung internet (warnet) (Yunus, 2010:32-33).
·
Akses informasi melalui internet lebih
cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku
di perpustakaan. Kita tinggal mengklik icon tertentu, maka apa yang kita
inginkan akan muncul di layar monitor komputer kita.
·
Dibandingkan dengan membeli buku atau
majalah asli, penelusuran informasi melalui internet jauh lebih murah. Apalagi
pada saat ini banyak situs yang menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma.
Kita btinggal mengunduh atau mencetak informasi yang kita butuhkan.
Kekurangan:
·
Kebenaran artikel belum bisa
dipertanggungjawabkan
·
Menimbulkan ketergantungan siswa
terhadap internet
·
Belum bisa dijadikan acuan utama dalam
karya tulis
·
Internet bersifat interaktif dengan
menyediakan banyak sekali link-link menuju situs tertentu yang terkadang
membuat kita menggoda untuk mengkliknya yang justru membuat pencarian informasi
kita terbengkalai dan lepas kendali.
·
Salah satu kelemahan internet yang
sangat terasa dan sangat mengganggu adakah resiko terkena virus komputer yang
mudah menyebar, baik melalui email maupun melalui file-file yang kita unduh.
9.
Media
Cetak :
Media cetak merupakan media pembelajaran yang
disajikan dalam bentuk cetak. Jenis media pembelajaran ini termasuk pada media
pembelajaran yang paling tua dan yang paling sering digunakan dalam proses
belajar mengajar. Hal ini dikarenakan tersediaan sumber yang banyak dan juga
praktis. Jenis-jenis media cetak diantaranya :
Ø Buku
;
Buku merupakan media
yang utama dalam pembelajaran karena meskipun sekarang sudah tersedia e-book
dan yang lainnya. Tetapi, buka tetap digunakan dan tetap menjadi sumber yang
utama dalam pembelajaran.
Kelebihan
buku sebagai media pembelajran :
Sebagai
sebuah media pembelajaran buku memiliki berbagai macam kelebihan-kelebihan yang
dapat dirasakan oleh para pembaca buku. Buku dianggap sebagai media yang
bersifat efisien dan memiliki isi yang sangat komplit, ini terbukti masih
banyaknya orang yang mempergunakan buku dalam proses pembelajaran. Menurut
beberapa pakar penguasaan sebuah materi banyak menggunakan indera penglihatan
yaitunya mata. Jadi secara tidak langsung buku merupakan sarana dalam belajar yang
membuat para pembacanya memahami ilmu yang terdapat dalam buku itu sendiri. Dalam
buku terdapat bahasa - bahasa yang dapat membuat para pembaca tertarik untuk
membacanya. Artinya buku menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah
dipahami.
contoh buku yang dapat menjadi media pembelajaran sejarah
Kelemahan
buku sebagai media pembelajaran ;
Kelemahan
yang ada pada sebuah buku biasanya terdapat pada isi buku itu sendiri. Sebuah
riset yang dilakukan oleh Sri Redjeki (1997), misalnya, menunjukkan bahwa
buku-buku pelajaran yang dikonsumsi pelajar Indonesia tertinggal 50 tahun dari
perkembangan terbaru sains modern.
Adapun
beberapa kelemahan isi buku:
§ Bahasanya
kurang bagus dan terlalu tinggi, sehingga sulit untuk bisa diterima atau
dipahami oleh anak usia sekolah dasar maupun guru mata pelajaran.
§ Materinya
terlalu banyak. Dalam penyampaiannya sering loncat-loncat.
§ Banyak
buku merupakan terjemahan buku asing, yang tak sesuai dengan kondisi lingkungan
masyarakat Indonesia.
§ Pembahasan
materi hanya menyangkut yang pokok. Tak ada penjelasan lebih lanjut sehingga
materi pelajarannya bisa mudah dipahami oleh para siswa.
Ø Majalah
;
Majalah
adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu diragukan lagi
peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya. Majalah
sebagai salah satu sumber informasi yang selalu up to date, bisa memberikan
banyak informasi penunjang pembelajaran anak. Selain itu pula karena sifatnya
yang mengejar berita hangat, maka secara langsung atau tidak telah menuntut
kita sebagai pembaca untuk selalu memperbaharui informasi yang kita miliki,
mengikuti perkembangan berita di koran dan majalah tersebut.
Proses
pembaharuan informasi yang demikian itu, bukan hanya milik orang dewasa,
khususnya milik kita sebagai guru, melainkan harus dialihkan kepada peserta
didik kita, agar mereka menjadi SDM yang selalu berhubungan dengan pengetahuan
serta informasi yang masih segar.
Ø Koran
;
Surat
kabar adalah salah satu alat informasi dan komunikasi yang berisi pemberitaan
dari kejadian, peristiwa, ide pemikiran/ gagasan dari permasalahan dan
pengetahuan yang tengah terjadi dalam masyarakat (up to date) dengan bahasa
penyampaian yang jelas dan terbuka. Dalam penyampaian informasi, surat kabar
biasanya menyertakan penekanan dan penjelasan dengan menambahkan gambar atau
cuplikan foto peristiwa yang terjadi sebagai daya tekan dan juga berfungsi
sebagai daya tarik bagi pembaca. Disebut surat kabar karena isi dan format
tulisan pada lembaran tersebut seperti halnya sebuah surat yang memberikan
informasi peristiwa dan pengetahuan, akan tetapi informasi yang tertulis
disebarkan kepada masysrakat umum sebagai sebuah pemberitaan /pengabaran.
Karena bentuk dan proses pembuatannya secara berulang-ulang dalam jumlah yang
besar (coppy) yang dilakukan oleh mesin pencetak, maka surat kabar dapat juga
disebut sebagai alat informasi dan komunikasi cetak. Adapun fungsi dari surat
kabar sebagai alat yang dapat memberikan informasi dan juga sebagai akses
penghubung masyatrakat, pada akhirnya surat kabat juga dapat disebut sebagai sebuah
media.
Adapun
nilai dan manfaat media surat kabar dalam upaya peningkatan pemahaman dalam
menanggapi peristiwa saat proses pembelajaran adalah :
·
Meletakkan dasar kongkret dalam
berfikir.
·
Mengurangi verbalisme.
·
Memperbesar perhatian siswa.
·
Membuat proses pembelajaran lebih
bermakna.
·
Memberikan pengalaman belajara yang
nyata.
10. Media Grafis :
Media grafis (graphic materials) ialah
suatu penyajian secara visual yang menggu-nakan titik-titik, garis-garis,
gambar-gambar atau simbol visual lain dengan maksud untuk mengiktisarkan,
menggambarkan, merangkum suatu ide, data atau kejadian (keadaan).
A.
Bagan
Para guru telah menyadari benar-benar betapa sulitnya
peserta didik-peserta didik menerima pelajaran dengan kata-kata atau
tulisan-tulisan saja. Penggunaan bagan atau chart adalah salah satu cara untuk
mengatasi kesulitan tersebut. Bagan adalah merupakan penyajian visual yang
menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar atau simbol visual lain
dengan sedikit keterangan, agar peserta didik dapat lebih jelas menerima apa
yang dimaksudkan oleh guru.
Tujuan penggunaan bagan
Berbagai maksud penggunaan bagan antara lain ialah:
·
Menerangkan suatu ide atau keadaan secara simbolis.
·
Merangkum suatu keterangan atau uraian secara
sistematis.
·
Memperlihatkan hubungan yang satu dengan yang lain
dalam posisi yang tepat.
·
Memperlihatkan pertumbuhan suatu struktur dengan
memakai garis-garis, gambar-gambar atau lambang-lambang.
Jenis-jenis bagan
Dilihat dari bentuk dan fungsinya bagan dapat dibedakan menjadi:
·
Bagan waktu, yaitu bagan yang menunjukkan data atau
keadaan dalam urutan waktu secara teratur.
·
Bagan aliran, yang melukiskan perkembangan, pertumbuhan
mulai dari suatu sumber perubahan yang kemudian menjalar ke banyak cabang atau
mulai dari banyak cabang kemudian memusat ke satu aliran tunggal.
·
Bagan struktur organisasi (organigram), yaitu bagan
yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan fungsional antar bagian dalam suatu
organisasi yang terlihat dengan dengan digunakannya kotak-kotak empat persegi
panjang, garis-garis dan anak panah.
·
Bagan petunjuk atau penuntun, yaitu bagan yang
memberikan petunjuk atau penuntun mengenai pembuatan atau penggunan sesuatu
dengan menggunakan tanda panah atau dengan memberikan nomor secara berurutan.
·
Bagan uraian, yaitu bagan yang menggambarkan
bagian-bagian yang terurai atau terpisah-pisah dari sesuatu alat atau benda
dengan urutan yang sesuai.
·
Bagan perbandingan atau perbedaan, bagan yang
digunakan untuk menerangkan perbandingan atau perbedaan. Biasanya dengan
membuat dua atau tiga susun gambar yang berbeda.
·
Bagan pohon, yaitu bagan yang menunjukkan hubungan
kekerabatan (silsilah) atau hubungan asal muasal suatu yang sedang diterangkan
dan bentuknya menyerupai pohon. Misalnya silsilah keluarga raja-raja, berbagai
macam produk yang berasal dari minyak bumi.
·
Bagan skematik atau diagramatik, yaitu bagan yang
menerangkan bekerjanya suatu alat atau menerangkan bagian-bagian penting dari
padanya. Misalnya, bagan peredaran darah, bekerjanya suatu mesin dan
sebagainya.
·
Bagan pandangan tembus, yaitu bagan yang digunakan
untuk menerangkan keadaan bagian dalam suatu benda atau alat dengan tidak
menghilangkan bentuk luarnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bagan
Terdapat beberapa
hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan bagan, hal ini dikarenakan
agar bagan yang dibuat dapat sesuai dan tepat digunakan untuk media pembelajara
sejarah.
·
Hendaknya ukuran lambang-lambang atau gambar-gambar
dibuat dengan teliti dan tepat serta ajeg.
·
Lebih baik bila menggunakan warna-warna agar lebih
menarik. Jangan menggunakan terlalu banyak warna. Cukup dua atau tiga warna
saja. Perlu diingat bahwa setiap warna mempunyai maksud atau arti tertentu.
·
Bagan yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan
dipelajari. Gunakan lambang-lambang visual yang cukup dikenal.
·
Satu bagan hendaknya menyajikan suatu keterangan yang
utuh, tetapi tetap ringkas dan sederhana.
B.
Diagaram
;
Diagram juga merupakan penyajian visual yang hampir menyerupai denah dari
benda, alat atau keadaan suatu obyek. Suatu diagram dapat dibuat dengan
menggunakan garis-garis saja atau gambaran geometris tertentu. Diagram tersebut
sering disebut bagan skematis atau skema saja. Diagram dapat juga dibuat
sedemikian rupa sehingga lebih menyerupai gambar dari obyek yang akan
diterangkan.
Tujuan Penggunaan Diagram
Beberapa maksud penggunaan diagram
antara lain:
·
Menjelaskan suatu struktur suatu alat, benda atau
obyek secara global.
·
Menunjukkan bagian-bagian penting dari suatu yang
diterangkan secara skematis.
·
Memudahkan peserta didik memahami struktur yang
kompleks dari benda aslinya.
·
Untuk membantu dan melengkapi penyajian melalui
alat-alat visual yang lain, seperti benda asli dan model.
Beberapa petunjuk dalam menggunakan
diagram
·
Bila kita menggunakan diagram, sebaiknya kita
tunjukkan dahulu benda aslinya atau modelnya, barulah menjelaskannya dengan
menggunakan diagram.
·
Untuk dapat membaca diagram dengan baik, seseorang
harus mempunyai latar belakang pengalaman tentang apa yang didiagramkan.
·
Pemakaian diagram akan lebih baik apabila dibantu
dengan penampilan media lainnya, seperti film, model atau gambar dan
sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam membuat diagram
·
Buatlah diagram secara benar, rapi, diberi titel, dan
penjelasan-penjelasan yang perlu.
·
Buatlah dengan ukuran yang cukup besar, agar peserta
didik dapat melihat dengan jelas.
·
Diagram yang baik akan menuntun anak untuk mudah
mengenal benda atau obyek aslinya.
Contoh diagram batang dalam
pembelajaran sejarah ;
C.
Grafis
;
Grafik adalah suatu penyajian visual
yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar atau simbol visual
lain untuk menggambarkan hampir semua data yang bersifat kuantitatif. Guru
dapat menggunakan media grafis untuk memberikan pengertian yang lebih jelas
mengenai perkembangan sesuatu keadaan, perbandingan suatu data, banyaknya
ekspor impor suatu negara dan berbagai penyajian data kuantitatif. Pembuatan
grafik selalu berdasarkan prinsip-prinsip matematika dan statistika.
Media grafis juga dapat diartikan media
visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata,
kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta
sehingga menarik dan diingat orang.
Kelebihan media grafis:
·
Dapat mempermudah dan mempercepat
pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
·
Dapat dilengkapi dengan warna-warna
sehingga lebih menarik perhatian siswa.
·
Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kekurangan:
·
Membutuhkan keterampilan khusus dalam
pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
·
Penyajian pesan hanya berupa unsur
visual.
Tujuan penggunaan
grafik
Beberapa
maksud penggunaan grafik antara lain ialah:
·
Untuk menjelaskan data statistik secara
visual.
·
Memperlihatkan hubungan-hubungan dan
perbandingan-perbandingan secara visual dengan jelas.
·
Memperlihatkan pertumbuhan,
perkembangan, perubahan secara kuantitatif visual.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan grafik
·
Gambar-ganbar atau simbol-simbol visual
yang digunakan untuk grafik hendaknya sederhana dan bentuknya jelas.
·
Hubungan antar data yang digambarkan
hendaknya cukup jelas.
·
Jika data tersebut bersifat
perbandingan, hendaknya digambarkan secara tepat. Misalnya satu gambar manusia
untuk melambangkan satu juta penduduk, maka untuk menggambarkan setengah juta
penduduk digambar separuh gambar manusia tadi.
·
Jangan terlalu banyak menggunakan warna,
dua atau tiga warna dalam grafik sudah cukup.
·
Pakailah lambang-lambang yang cukup
dikenal.
Jenis Grafik
Dilihat
dari bentuk penampilannya dikenal beberapa jenis grafik:
·
Grafik batang (barograph)
Untuk menunjukkan perbandingan relatif dari suatu data kuantitatif sederhana
dengan menggunakan gambaran bidang yang merupakan bentuk-bentuk geometris
seperti segi empat, empat persegi panjang, segi tiga dan sebagainya.
·
Grafik balok
Apabila grafik batang digambarkan dengan dua dimensi, maka pada grafik balok
gambaran bidang tadi ditambah dengan tebalnya atau menggambarkan isinya.
·
Grafik lingkaran
Menjelaskan keadaan data dengan lingkaran yang menunjukkan bilangan bulat
(seratus prosen) dan setiap irisan merupakan suatu prosentase khusus. Grafik
lingkaran merupakan alat yang tepat untuk menunjukkan hubungan fraksional.
·
Grafik bergambar
Grafik ini merupakan variasi dari grafik balok, yaitu dengan menambah hiasan
gambar-gambar, sehingga akan menambah kejelasan bagi pembacanya.
·
Grafik garis
Grafik garis atau grafik kurva adalah grafik yang dapat memvisualisasikan
tabel-tabel statistik yang tertulis, menun-jukkan perkembangan, perubahan dan
perbandingan secara akurat.
Contoh
grafik dalam pembelajaran sejarah ;
D.
Poster
;
Pada dunia pendidikan dewasa ini poster telah mendapat
perhatian yang cukup besar sebagai media untuk menyampaikan informasi, seruan,
saran (himbauan), peringatan dan ide-ide yang lain. Para dokter, ahli kesehatan
masyarakat, apoteker, petugas pertanian, polisi lalulintas dan guru telah mulai
memakai poster sebagai media untuk penyampaian pesan kepada masyarakat dan
peserta didik-peserta didik.
Poster ialah suatu gambar yang isinya memberikan
tekanan pada satu atau dua ide pokok, sehingga dapat dimengerti dengan
melihatnya sepintas lalu. Poster biasanya ditempel atau dipasang di tempat yang
strategis untuk dilihat banyak orang. Namun sekarang banyak juga poster yang
dipajang dalam suatu surat kabar atau majalah, bahkan ditayangkan melalui media
televisi.
Adapun secara umum ciri-ciri poster adalah sebagai
berikut:
·
Berupa suatu lukisan atau gambar.
·
Menyampaikan suatu pesan atau ide tertentu.
·
Memberikan kesan yang kuat dan menarik perhatian.
·
Antara lukisan/gambar dan tulisan/caption merupakan
satu kesatuan pesan.
Fungsi poster sebagai media
pembelajaran
·
Sebagai bahan untuk mengembangkan ide/kreativitas.
·
Sebagai bahan pelajaran untuk suatu topik atau masalah
tertentu.
·
Sebagai alat membangkitkan motivasi dan rasa estetis.
·
Sebagai petunjuk untuk dikerjakan peserta didik.
·
Sebagai alat pendidikan preventif.
Kebaikan poster sebagai media pembelajaran
Beberapa kelebihan poster sebagai
media pembelajaran antara lain ialah:
·
Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan
membantu peserta didik belajar.
·
Menarik perhatian, dengan demikian mendorong peserta
didik untuk lebih giat belajar.
·
Dapat dipasang/ditempelkan di mana-mana, sehingga
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari dan mengingat kembali
apa yang telah dipelajari.
·
Dapat menyarankan perubahan tingkah laku kepada
peserta didik yang melihatnya.
Keterbatasan penggunaan poster
·
Sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang yang
melihatnya.
·
Karena tidak adanya penjelasan yang terinci, maka
dapat menimbulkan interpretasi yang bermacam- macam dan mungkin merugikan.
·
Suatu poster akan banyak mengandung arti/makna bagi
kalangan tertentu, tetapi dapat juga tidak menarik bagi kalangan yang lainnya.
·
Bila poster terpasang atau terpancang terlalu lama di
suatu tempat, maka akan berkurang nilainya, bahkan akan membosankan orang yang
melihatnya.
Prinsip dasar pembuatan poster
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
apabila akan membuat poster antara lain:
·
Poster hendaknya dapat menangkap penglihatan dengan
seksama orang-orang yang lewat.
·
Poster harus sanggup menarik dan memusatkan perhatian
orang yang melihatnya.
·
Poster harus dapat mengemukakan ide dan maksud melalui
fakta yang nampak.
·
Poster harus dapat merangsang oarng yang melihat untuk
melaksanakan maksud poster.
Ciri-ciri poster yang baik
Suatu poster yang baik harus
memenuhi sejumlah persyaratan sebagai berikut:
·
Poster harus dibuat berani, langsung, dinamis dan
menimbulkan kejutan.
·
Teks/caption yang dicantumkan hendaknya ringkas, jelas
dan bermakna.
·
Ilustrasi jangan terlalu banyak, tetapi menarik dan
mudah dimengerti.
·
Antara ilustrasi dan tulisan harus ada keseimbangan
dan kesatuan.
·
Sebagai lambang visual, kata-kata dan gambar harus
membawa satu ide/pesan tertentu.
·
Poster handaknya dapat dibaca teknya dalam waktu yang
singkat.
·
Jika digunakan warna-warna, maka warna gambar dan
tulisan hendaknya kontras dengan warna dasar.
·
Jangan menggunakan terlalu banyak warna.
·
Poster yang baik harus sederhana, tetapi mempunyai
daya tarik dan daya guna yang maksimal.
·
Perlu diingat bahwa poster adalah untuk dilihat, bukan
untuk dibaca.
Contoh
poster media pembelajaran sejarah ;
E.
Kartun ;
Kartun digambarkan dalam bentuk lukisan
atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk
mempengaruhi opini masyarakat. Dalam surat kabar-surat kabar atau majalah,
seringkali kita jumpai lukisan tentang seseorang, suatu buah pikiran ataupun
keadaan/peristiwa yang dilukiskan secara lucu, menyindir, mengejek. Lukisan
seperti itu disebut Kartun. Kartun menyampaian pesan secara metaforis dan suatu
metafora dapat merupakan sesuatu yang lebih kuat daripada kenyataan langsung.
Suatu kartun yang sempurna sebenarnya tidak memerlukan
keterangan lagi, sebab simbolisme itu menyampaikan pesan khusus. Hal lain yang
merupakan ciri kartun yaitu menunjuk ke arah stereotipe, misalnya gambar John
Bull menunjukkan ciri orang Inggris, atau Uncle Sam sebagai khas orang Amerika,
dan gambar beruang sebagai lambang yang berhubungan dengan Rusia, atau gambar
singa bermahkota berhubungan dengan negara Inggris. Seringkali dalam surat
kabar atau mingguan disediakan kolom khusus yang berisi gambar sindiran seperti
“Corat-coret dalam sepekan”, “Gambar dalam sepekan”, “Sketsa minggu” dan
sebagainya. Gambar sindiran seperti itulah yang disebut karikatur.
Tujuan penggunaan karikatur/kartun
·
Sebagai bahan penggerak perhatian.
·
Untuk menyarankan perubahan tingkah laku atau sikap
tertentu bagi pembacanya.
·
Sebagai ilustrasi dari suatu pokok masalah/pelajaran.
·
Sebagai alat mempertinggi motivasi dan keaktifan.
Kelebihan kartun/karikatur sebagai
media pembelajaran
·
Penggunaan simbolisme yang singkat dan langsung
mengena pada sasaran.
·
Mengemukakan suatu ide atau pesan, peristiwa secara
estetis, menggembirakan, lucu, menyindir dan mengejek.
·
Mengemukkan ide atau pesan, peristiwa secara
stereotipe mudah dikenal umum.
·
Tidak memerlukan banyak penjelasan atau kata-kata.
Kelemahan kartun/karikatur sebagai
media pembelajaran
·
Adanya stereotipe ini justru dapat menyebabkan
terjadinya salah mewakili dan salah pengertian.
·
Sering menyederhanakan ide atau peristiwa, sehingga
dapat salah mewakili sesuatu.
·
Apabila guru salah memanfaatkannya dan salah memberikan
penjelasan, maka akan membingungkan peserta didik saja.
F.
Foto
;
Dalam sejarah pendidikan, tokoh pendidikan yang pertama-tama
menggunakan media foto di sekolah adalah Johan Amos Comenius, dengan bukunya
yang terkenal yaitu “Orbis Pictus” (dunia dalam gambar-gambar). Yang dimaksud
dengan foto di sini ialah gambar-gambar baik hasil lukisan tangan yang telah
dicetak atau direproduksi atau gambar hasil seni photografi, baik hasil
pemotretan obyek yang nyata maupun kreasi khayalan belaka.
Dewasa ini foto merupakan media yang mudah disadari
pentingnya sebagai media pembelajaran, yaitu sebagai alat untuk memperjelas
pengertian peserta didik-peserta didik. Bukankah ada ungkapan bahwa sebuah
gambar dapat senilai dengan seribu kata-kata.
Tujuan penggunaan foto
Beberapa maksud penggunaan foto
sebagai media pembelajaran antara lain:
·
Untuk menterjemahkan simbol verbal dan memperjelas
pengertian peserta didik.
·
Memperkaya atau melengkapi suatu bacaan, misalnya
gambar yang dipakai sebagai ilustrasi buku.
·
Untuk membangkitkan motivasi belajar di kelas dan
menghidupkan suasana kelas.
·
Mengkongkritkan pelajaran dan memperbaiki kesan-kesan
yang salah dari ilustrasi secara lisan.
·
Merangkum suatu unit bacaan, terutama pada buku
pelajaran (texbook).
Beberapa kelebihan foto sebagai media pembelajaran
·
Lebih kongkrit, karena lebih realistis penjelasan yang
diberikan jika dibandingkan dengan penjelasan lisan.
·
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
·
Tempat-tempat yang jauh, kejadian-kejadian masa lampau
dapat dijelaskan kepada peserta didik dengan bantuan gambar dari obyek itu.
·
Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
·
Misalnya gambar-gambar hasil pemotretan dengan
mikroskop, teleskop maupun hasil pemotretan dari sinar X.
·
Dapat menjelaskan masalah dari berbagai bidang untuk
berbagai tingkat usia.
·
Harganya relatif lebih murah dan mudah diperoleh.
Memilih foto yang baik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih foto untuk media
pembelajaran antara lain ialah:
·
Foto itu harus membantu guru dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
·
Foto yang dipilih harus dapat memberikan persepsi yang
benar.
·
Foto itu hendaknya sanggup memberikan kesan yang benar
tentang ukuran relatifnya.
·
Hendaknya dengan gambar itu sanggup menambah
pengetahuan baru bagi peserta didik-peserta didik.
·
Foto hendaknya sanggup merangsang imajinasi peserta
didik-peserta didik.
·
Foto yang dipilh hendaknya dapat menunjukkan detail
yang tepat.
Membuat foto sebagai media pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat gambar/foto sebagai media
pembelajaran antara lain ialah:
·
Autentik
Autensik artinya gambar tersebut
secara jujur melukis-kan situasi seperti kenyataan yang sebenarnya.
·
Sederhana
Sederhana artinya dapat menunjukkan
point-point yang pokok untuk disajikan.
·
Gerakan atau Perbuatan
Mengandung gerakan atau perbuatan.
Gambar yang baik hendaknya dapat menampilkan aktivitas atau kegiatan dari
suatu obyek.
·
Fotografi
Gambar yang bagus dari segi seni
fotografi belum tentu bagus untuk media pem-belajaran. Oleh karena itu
sebaiknya guru merancang sendiri gambar yang akan dipakai untuk pelajaran.
·
Segi Keindahan.
Belum tentu setiap gambar bagus
merupakan media yang bagus untuk pelajaran, tetapi gambar yang bagus dari sudut
seni yang dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah media yang baik.
1 Komentar:
Informasi yang bagus. contoh aneka media pembelajaran kreatif membuat pembelajaran efektif dan menarik
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda