Amerika Serikat "Peradaban-Peradaban Kuno Di Benua Amerika"
PERADABAN-PERADABAN
AMERIKA KUNO
Disusun
guna mamanuhi tugas mata kuliah Sejarah Amerika
Disusun
oleh :
EUIS SUNDANI (120210302050)
Kelas
: B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Peradaban
Amerika Kuno
Bangsa
Amerika Latin (Amerika Kuno) merupakan para imigran dari Asia yang bermigrasi
ke benua Amerika sekitar tahun 20.000 SM dari Siberia ke Alaska sewaktu masih
zaman Plestosen (Zaman ES). Berasal dari Alaska kemudian mereka berjalan
perlahan-lahan ke arah selatan dan tiba di Mexsiko sekitar tahun 10.000 SM.
Meraka pun melanjutkan perjalanan ke Amerika Tengah dan sampai di Amerika
Selatan. Jalan yang mereka lewati tadi, kemudia menjadi Selat Bering saat Es
mencair (Zaman )
Pada perkembangannya orang-orang yang berimigrasi
tersebut kemudian, berkembang menjadi bangsa-bangsa baru. Seperti, bangsa
Indian dan Eskimo di Kanada dan Amerika Serikat, bangsa Toltek, Aztek di
Mexsiko, bangsa Arawak dan Carib di kepulauan Caribia (Indian Barat), bangsa
Maya di Amerika Tengah, bangsa Inca di Peru, bangsa Chihcho di Kolombia, bangsa
Aurocania di Chili, dan bangsa Patagonia
di Argentina.
Hasil
dari penggalian Arkeolog dapat di simpulkan bahwa peradaban-peradaban yang ada
di Amerika Latin Kuno telah ada sebelum kedatangan orang-orang asing yang
mendarat disana seperti, Christoporus Columbus. Peradaban-peradaban yang ada
itu sebagian telah memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban-peradaban yang ada
di Amerika Kuno itu diantaranya yaitu:
1. PERADABAN CAHOKIA
Peradaban
ini merupakan sebuah peradaban lama yang keberadaannya telah punah. Peradaban
ini berlokasi di wilayah yang sekarang bernama Collinsville, Illinois.
Diperkirakan peradaban Cahokia pertama kali didirikan sekitar tahun 600 M dan
dihuni oleh masyarakat adat yang unik, Cahokia adalah sebuah peradaban yang
terdiri dari sekitar 50 komunitas di wilayah seluas lebih dari 2.200 acre.
Mereka membangun 120 gundukan (mound) (beberapa gundukan setinggi sepuluh
lantai) di situs konstruksi prasejarah terbesar di utara Meksiko. Para Cahokians
adalah orang-orang canggih, namun mereka tidak meninggalkan catatan tertulis.
Para arkeolog hanya menemukan simbol pada tembikar, batu, dan kayu. Peradaban
ini tampaknya tidak berhubungan dengan suku-suku asli Amerika lain yang dikenal
. Pada tahun 1250, populasi Cahokia menyaingi populasi kota Paris dan London,
pada puncaknya tahun 1300 Karena para arkeolog tidak prasasti
atau catatan lainnya disini, sebagian besar dari kota Cahokia asli (termasuk
namanya) masih belum diketahui. Nama Cahokia sebenarnya diberikan untuk wilayah
ini tahun 1600 -an, yang sebenarnya adalah nama untuk penduduk asli Amerika
yang menetap di sekitar wilayah ini beberapa abad kemudian.
Fitur
yang paling mencolok dari Cahokia adalah gundukan-gundukan tanah. Para ahli
percaya ribuan pekerja telah memindahkan kira-kira 55 juta kaki tanah dalam jangka
waktu beberapa dekade. Para pekerja tidak memiliki teknologi yang kompleks atau
teknik bangunan, jadi pembuatan gundukan-gundukan ini tidak sama dengan
pembuatan piramida Mesir., Cahokia diperkirakan dihuni oleh 40.000 orang. Para
pekerja membawa tanah naik ke setiap gundukan dengan tangan dalam keranjang
anyaman, dan itu dilakukan beberapa kali setiap hari.
Gundukan
yang terbesar disebut Monks Mound dan dianggap telah menjadi pusat dari 'Grand
Plaza' dari Cahokia - plaza sendiri luasnya 40 acre. Monks Mound tingginya 28
m, panjang 290 m, lebar 255 m, dan meliputi wilayah seluas 14 acre.
Fitur
yang paling signifikan kedua dari Cahokia adalah Woodhenge. meskipun tidak
seterkenal seperti Woodhenge nya Inggris (2 km dari Stonehenge), versi Amerika
ini tampaknya juga dibuat untuk melayani tujuan yang sama. Arkeolog yang
menemukan Woodhenge menemukan gambar pada kayu yang melambangkan bumi dan empat
arah mata angin, dengan pola yang tampaknya mengikuti matahari. Gundukan
72 mungkin saja adalah penemuan arkeologi paling signifikan pada situs. Selama
penggalian, mayat-mayat manusia ditemukan: diantaranya adalah mayat seorang
pria berusia 40-an yang dipercaya dulunya adalah seorang kepala suku Cahokian.
Di
bawah kuburannya, para ahli menemukan lebih dari 250 mayat lainnya, enam puluh
persen dari mayat-mayat itu diyakini telah menjadi korban pembunuhan atau
eksekusi ritual. Hal ini diketahui karena banyaknya mayat yang tanpa tangan dan
tengkorak. Lalu lebih dari lima puluh wanita berusia 21 tahun ditemukan didekatnya
dalam lapisan yang terpisah, dan akhirnya sebuah kuburan massal dengan lebih
dari 40 pria dan wanita yang tampaknya telah dibunuh secara kejam. Bahkan
beberapa bukti menunjukkan bahwa beberapa masih hidup ketika mereka dikuburkan,
mencakar-cakar, mencoba mencaari jalan keluar dari tumpukan mayat lainnya.
Setelah
tahun 1300, populasi Cahokia menurun karena, alasan yang tidak diketahui dan
kota itu dibiarkan kosong hingga beberapa abad. Situs ini lalu ditinggalkan
berabad-abad hingga ditemukan oleh bangsa Eropa. Cahokia kemungkinan
ditinggalkan karena masalah lingkungan seperti perburuan yang berlebihan dan
penggundulan hutan.
2. PERADABAN ZAPOTEK
Peradaban
Zapotec adalah peradaban sebelum
Columbus adat yang berkembang di Lembah Oaxaca Mesoamerika selatan.
Bukti arkeologi menunjukkan bahwa budaya mereka kembali setidaknya 2.500 tahun.
Mereka meninggalkan bukti-bukti arkeologis di kota kuno Monte Alban dalam
bentuk bangunan , lapangan bola , makam megah dan barang kuburan termasuk
perhiasan emas halus bekerja. Monte Alban adalah salah satu kota besar pertama
di Mesoamerika dan pusat negara Zapotec yang mendominasi sebagian besar apa
yang sekarang negara bagianMeksiko,Oaxaca.
Peradaban
Zapotec berawal di lembah Oaxaca di akhir abad ke-6 SM . Tiga cabang lembah
dibagi antara tiga masyarakat berukuran ( 3 ) yang berbeda, dipisahkan oleh 80
km2 " tidak bertuan " di tengah lembah. Bukti arkeologis dari
periode, seperti candi dibakar dan tawanan dikorbankan, menunjukkan bahwa tiga
masyarakat berada dalam semacam kompetisi. Pada akhir fase Rosario ( 700-500 SM
), sesuatu terjadi, penyelesaian lembah terbesar San José Mogote, dan pemukiman
terdekat lainnya di lengan Etla lembah, kehilangan sebagian besar penduduknya.
Selama periode yang sama pemukiman besar yang baru muncul dalam " tidak
bertuan " di tengah-tengah dari Oaxaca Valley, pemukiman itu , yang
dibangun di atas sebuah gunung yang menghadap ke tiga lengan lembah itu Monte
Alban.
Iklim
ideal untuk budidaya jagung , dan memungkinkan untuk panen tanaman beberapa kali
dalam setahun . Frost jarang terjadi seperti halnya pada ketinggian yang lebih
tinggi di wilayah tersebut . Potensi pertanian yang tinggi di The Valley of
Oaxaca telah pasti memberikan kontribusi untuk membuat daerah ini menjadi lokus
dari masyarakat yang kompleks pertama di Lembah Oaxaca.
Serta
iklim dan kualitas tanah, akses terhadap air juga penting untuk pertanian,
lebih di lembah Oaxaca di mana tanah rendah pada humus dan nutrisi lainnya.
Lembah ini dilalui dari utara ke selatan dengan Sungai Atoyac yang menyediakan
air untuk strip kecil tanah yang berbatasan dengan sungai, ketika banjir
berkala. Untuk menyediakan air untuk tanaman di tempat lain di lembah jauh dari
sungai, misalnya untuk Monte Alban, yang Zapotecs digunakan irigasi kanal.
Dengan mengairi air dari sungai kecil yang Zapotecs mampu membawa air ke Monte
Alban, terletak 400 meter di atas dasar lembah , jauh dari Sungai Atoyac. Para
arkeolog telah menemukan sisa-sisa menemukan gunung sistem irigasi kecil yang
terdiri dari bendungan dan kanal dua kilometer panjang di pegunungan sisi
selatan - timur.
Agana
bangsa Zapotek kebanyakan sistem keagamaan Mesoamerika , agama Zapotec adalah
politeistik . Dua dewa utama termasuk Cocijo , dewa hujan ( mirip dengan dewa
Aztec Tlaloc ) , dan Coquihani , dewa cahaya . Hal ini diyakini bahwa Zapotec
kadang-kadang digunakan pengorbanan manusia dalam ritual mereka
3. PERADABAN TOLTEC
Budaya
Toltec adalah arkeologi Mesoamerika budaya yang di dominasi negara berpusat di Tula,
Hidalgo pada periode pasca ‐ klasik
awal kronologi Mesoamerika. Banyak orang Toltec berasal dari gurun utara dan di
rujuk sebagai orang Chichimeca dalam bahasa Nahuatl di Mexico.
Peradaban
Toltec tersebar kekawasan Maya di ChichenItza. Sekitar tahun 1000, bangsa
Toltecmenginvasi semenanjung Yucatan selanjutnya menjadikan Puuc Maya, kota di
Chichén Itzá sebagai ibukotanya. Kota di Chichén Itzá ini menunjukkan perpaduan
antara Kebudayaan Maya akhir dengan Toltecawal. Pada Tahun 1250 Bangsa Toltec‐Maya mendirikan kota
baru Mayapan, sebuah kota benteng di Yucatan. Selanjutnya mereka mendirikan
kota benteng lain yaitu, Tolum yang terletak di pantai Karibia. Dalam
perkembangan selanjutnya, Tolum adalah kota pertama di Mesoamerika yang
ditemukan oleh bangsa Spanyol.
Pada
awalnya Kata "Toltecatl" (Toltec)
digunakan kontras dengan kata"chichimeca" yang menggambarkan prasejarah
sebagai orang pemburu‐pengumpul
nomaden yang kemudian menjadi peradaban dengan gaya hidup perkotaan (Toltecayotl"Toltecness“)
Gaya tersebut seperti gaya mixteca‐puebla
of iconography, Tohil plumbate ceramic
ware, dan Silhoor X‐Fine
Orange Ware ceramics
Serupa
dengan Peradaban Teotihuacan yang muncul dari kekosongan kuasa, Peradaban
Toltec mengambil alih kuasa politik dan kebudayaan di Mexico sejak dari sekitar
tahun 700. Nahuatl (orangToltec) menggabungkan warisan gurun mereka dengan kebudayaan
Teotihuacan yang maju yang kemudian menyebabkan kebangkitan sebuah empayar yang
baru di Mexico. Empayar Toltec menjangkau sehingga Amerika Tengah di selatan,
dan sehingga kebudayaan jagung Anasazidi bagian barat daya Amerika Syarikatdi
utara. Empayar ini mengasaskan sebuah perdaganganbatu firusyang kaya dengan
peradaban Pueblo Bonitodi Mexico Barukini di utara.
Kerajaan
Toltec tergantung pada pertanian yang menjangkau sehingga, Amerika Tengah di
selatan, dan sehingga kebudayaan jagung Anasazi di bahagian barat daya Amerika
Serikat di utara. Kerajaan ini mengasaskan sebuah perdagangan batu firus yang
kaya dengan peradaban Pueblo Bonito diMexico Baru, kini di utara.
Toltek
adalah bangsa berjiwa keras, memiliki pikiran pragmatis dangen berperang. Benda - benda mewah hasil kebudayaan
Toltek sangat sedikit jika dibandingkan dengan kebudayaan lain di Mesoamerika.
PeradabanToltec
tersebar kekawasan Maya di ChichenItza, dan Maya sekalilagi di pengaruhi oleh orang‐orang Mexico Tengah.
Sistem
politik Toltec amat berpengaruh sehinggamana ‐ mana dinasti Maya yang serius kemudian bangsa
keturunanToltec. Arsitektur Toltec lebih mengutamakan fungsi dari pada bentuk. Pusat
kebudayaan Toltek terletak di Tula, 64 km sebelah utara Mexico City, yang
berkembang sejak tahun 800.
Karya
arsitekturnya sangat berbeda dengan apa yang terdapat di Teotihuacan atau di
Tilkayang menonjolkan estetika spiritual dan harmonisasi dengan lingkungan. Kuil
puncak piramida Tlahuizcalpantecuhtli di Tula memiliki kolom‐kolom setinggi 4,6 m
dengan hiasan prajurit tegak mengawal bangunan suci tersebut. Di bagian bawah
piramid terdapat istana‐istana
yang diperuntukkan bagi para pemimpin Toltek.
Hasil
karya bangsa Toltek lainnya, adalah Tzompantli atau rak tempat memajang
tengkorak manusia yang dikorbankan di dekat piramida utama. Patung keramik
classic VeracruzPatung ini menunjukan seseorang lelaki yang merupakan ritual di
daerah mesoamerika .Pengaruh kebudayaan mesoamerika lain terlihat pada patung
ini namun tampil dalam wujud yang lebih sederhana
Di
kota Chichén Itzá (ibukota bangsa Toltec), seperti layaknya di Tula, bangsa
Toltek juga membuat kolom‐kolom,
yang berbentuk ular naga seperti dewa Quetzalcoatl. Karya arsitektur di kota
ini jauh lebih baik dari pada di Tula karena mendapat sentuhan kebudayaan maya
dimana seniman ataupun arsiteknya memiliki tingkat kemampuan yang lebih baik.
4. PERADABAN OLMEC
Orang
– orang Olmec adalah keturunan dari bangsa Tionghoa kuno yang merupakan salah
satu masyarakat Mesoamerika pertama. Letak geografis Olmec di dataran rendah tropis
di selatan tengah Meksiko.
Berdasarkan
temuan arkeologis tanda‐tanda
pertama dari Olmec sekitar 1400 SM di kota San Lorenzo (sekarang Amerika
tengah), penyelesaian Olmec utama yang didukung oleh dua pusat lainnya,
Tenochtitlan dan Potrero Nuevo. Peradaban Olmec ini berkembang sejak 1500 SM
sampai 300 M. Para pendukung peradaban ini diperkirakan berpusat di sekitar
kota San Lorenzo sekarang di Amerika Tengah. Penduduknya tinggal berkelompok di
bangunan-bangunari batu besar yang dipimpin oleh golongan elit secara
turun-temurun.
Peradaban
Olmec sangat bergantung pada perdagangan, baik antar wilayah Olmec yang berbeda
dan dengan masyarakat Mesoamerika lainnya. Orang – orang bangsa ini telah
mengenal bentuk tulisan dan Peradaban Olmec ini bisa jadi adalah peradaban
pertama di belahan bumi barat yang mengembangkan sistem tulisan, dan
kemungkinan menemukan kompas dan kalendar Mesoamerika.
Pada
peradaban Olmec dapat dikatakan sebagai master pembangun dengan masing‐masing situs utama
mengandung pengadilan seremonial, gundukan rumah, piramida kerucut besar dan
monumen batu termasuk kepala kolosal yang menjadikan peradaban mereka sangat dikenal.
Karena, mereka salah satu kebudayaan Mesoamerika paling awal dan paling maju
pada saat itu, mereka sering dianggap sebagai budaya ibu dari berbagai budaya
Mesoamerika lainnya. Bangunan piramida besar yang tingginya sekitar 30 M yang
dibangun bangsa Olmec berfungsi sebagai tempat upacara persembahan pada dewa
mereka. Bangunan ini dikelilingi oleh ladang pertanian yang luas yang
diperkirakan untuk mendukung buruh-buruh yang membangun monumen tersebut.
Kemampuan bangsa ini adalah membangun patung batu yang halus yang berfiingsi
sebagai bagian dari kepercayaan mereka.
Diperkirakan
peradaban ini mengalami kehancuran akibat serangan bangsa yang datang dari arah
utara. Sumber lain mengatakan sekitar 400 SM sebelah timur separo wilayah Olmec
mulai tak berpenghuni ‐mungkin
karena perubahan lingkungan. Mereka mungkin juga mengungsi setelah aktivitas
gunung berapi di daerah tersebut. Teori populer lain adalah bahwa mereka
diserang, tetapi tidak ada yang tahu siapa penjajah yang mungkin menginvasi
Bangsa olmec. Keruntuhannya disebabkan perubahan lingkungan yang dipicu oleh
letusan gunung berapi, gempa bumi atau praktek pertanian yang merusak.
5. PERADABAN MAYA
Peradaban
Maya ini awalnya didirikan pada masa Pra‐Klasik
(2000SM - 250M). Menurut kronologi Mesoamerika, banyak kota‐kota Maya mencapai
pembangunan negara tertinggi mereka selama periode Klasik (250M‐900M), Berlanjut sepanjang
Post‐Classic periode sampai kedatangan
orang Spanyol di Yucatan. Peradaban Maya mulai berkembang dari tahun 2000
Smsampai dengan sekitar tahun 1.600 SM.
Bangsa
ini berasal dari daerah sebelah utara kemudian menetap dan mengembangkan
peradabannya di Semenanjung Yucatan, Amerika Tengah hal ini didasarkan temuan
arkeologis. Suku Maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah. Wilayah Kerajaan
Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko), Honduras, dan Guatemala. Pusat peradabannya
di Semenanjung Yukatan. Berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan
Laut Karibia di sebelah timur.
Peradaban
mereka berpusat pada kehidupan agraris atau pencariannya bergantung pada
pertanian. Mereka menanam jagung yang menjadi makan pokok mereka. Selain itu
mereka juga menanam kacang, merica dan beberapa biji-bijian serta buah-buahan. Mereka
juga memelihara kalkun serta anjing, serta menangkap ikan di sepanjang pantai
yang dilakukan oleh pria. Mereka juga memintal kapas untuk tekstil yang dijual
ke tempat lainnya. Jadi, selain pertanian, perdagangan merupakan kegiatan
utama. Mereka menjual barang dagangannya yang dibawanya langsung pada pembeli
yang jaraknya sangat jauh di kawasan Amerika Tengah. Sebagian orang saat itu
juga ada yang menjadi Nelayan(menangkap ikan di sepanjang pantai), Memelihara hewan,
seperti kalkun dan anjing, dan Memintal kapas untuk tekstil.
Bangsa
Maya merupakan bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi, hal ini dapat
dilihat pada bidang astronomi, seni budaya dan ilmu pasti. Pada bidang
astronomi, bangsa Maya telah mengetahui bahwa terdapat planet-planet dan
peredaran bulan, sehingga mereka dapt meramal gerhana bulan dan matehari, dapat
membuat sistem kalender sendiri yang terdiri atas 18 masa (bulan), tiap masa
mempunyai 20 hari dan 5 hari selebihnya pada tiap-tiap akhir tahun dianggap
sebagi hari yang mencelakakan. Penggunaan kalender tersebut telang berlangsung
sejak tahun 580 SM hingga, dirusak oleh pendatang bangsa Eropa.
Pada
bidang seni budaya, Bangsa Maya telah mengembangkan sistem tulisan yang mirip
hieroglyp yang memiliki 850 karakrter. Tulisan ini digunakan untuk mencatat
urutan-urutan peristiwa, kegiatan upacara agama, ilmu perbintangan atau
astronomi yang ditulis pada kulit pohon dan kulit rusa. Tulisan yang mereka
kembangkan berfungsi juga sebagai sejarah yang mencatat kelahiran perkawinan,
peperangan dan kematian raja-raja Maya. Dengan berkembahgnya tulisan maka ilmu
pengetahuanpun mengelami perkembangan pula. Selain itu seni budaya Bangsa Maya
juga dapat dilihat dari arsitektur bangunan yang dihiasi tempelan batu berukir
nan indah. Sehingga pada masa kemegahannya dikenal sebagai
“Banhsa Yunani dari Amerika”, karena terkenal dalam bidang arsitektur. Sedangkan di bidang ilmu pasti, Bangsa Maya
telah mengenal simbol angka nol dan dalam ilmu berhitung mereka telah mengenal
sistem duapuluh.
Saat
itu Bangsa Maya telah menyambah banyak dewa yang jumlahnya lebih dari 1000 dewa
sehingga sistem kepercayaan bersifat politeisme. Dewa yang paling di hormati
oleh Banhsa Maya adalah Dewa Chac yang berarti Dewa Hujan. Sistem kepercayaan
ini tidak mengenal upacara pengorbanan manusia bagi para dewa-dewa yang
dihormati oleh mereka. Menurut kepercayaan mereka dikenal sebagai Mayas yang
berarti “Anak-anak Ular”.
Masa
kemuduran Bangsa Maya terjadi saat mendapat serangan dari suku Bangsa Toltec
dari Mexsico di bawah pimpinan Raja Quetzalcoatl yang berarti “Ular yang
Bertulang” (Plumed Serpent). Setelah behasil menduduki Bangsa Maya, maka Raja
Quetzalcoati mendirikan Konvederasi Mayapan. Setelah kematian Quetzalcoati,
keudian Konvederasi Mayapan menjadi mundur, akhirnya sampai pada abad XVI,
Bangsa Maya berarti dijajh Bangsa Spayol (D.K. Kolit, 1972: 15-17 dalam Sejarah
Amerika, Drs. J.G Krisnadi).
Peradaban
Maya memiliki banyak kesamaan dengan peradaban Mesoamerika yang lain, hal ini
disebabkan tingginya interaksi dan difusi budaya yang terjadi pada wilayah
tersebut. Produk budaya seperti tulisan, epigrafi, dan kalender tidak
sendirinya dihasilkan Maya, namun kebudayaan mereka sungguh tinggi. Pengaruh
Maya dapat ditemukan sejauh Mexico Tengah, lebih dari 1000 kilometer dari pusat
negeri Maya. Peradaban di luar Maya juga mempengaruhi peradaban Maya, dimana
ditemukan di seni tradisional Maya dan arsitekturnya. Pengaruh ini didapat dari
hasil pertukaran budaya serta perdagangan tanpa adanya penundukan eksternal.
Bangsa
Maya tidak punah, baik dari zaman setelah berakhirnya Periode Klasik ataupun
dengan kedatangan penjelajah bangsa Spanyol conquistadores dan kolonisasi
Spanyol yang berturut-turut. Saat ini, Maya dan keturunannya membentuk populasi
yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan, dengan hasil akulturasi dan
ideologi Katolik Roma yang diadaptasi sejak zaman pra-Columbus dan masa
pos-pendudukan.
6. PERADABAN AZTEK
Setelah
merebut kekuasaan dari bangsa Chichimec, bangsa Aztec mendirikan ibukota di
Tenochitiliin. Dengan mengadopsi budaya Toltec, bangsa Aztec meluaskan
wilayahnya hingga menguasai seluruh daratan Meksiko serta menguasai beberapa
bangsa taklukkan. Pada abad-abad sebelum masehi, berkembangnya kebudayaan
Bangsa Aztec di Meksiko. Kebudayaan aztec ini dikenal pula sebagai kebudayaan
Anahuac yang berarti kebudayaan di derah tepi sungai. Peradaban ini
dikembangkan oleh suku Teotihuanacos yaitu Piramide Matahari (The Pyramide of
The Sun) di San Juan Tootihuancan yang terletak sekitar 35 mil dari kota
Mexsiko (Jonathan Norton Leonard, 1984:39 dalam
Sejarah Amerika: Drs J.G Krisnadi)
Bangsa
Aztek merupakan bangsa yang gemar perang. Karena, bagi mereka perang merupakan
bagian dari budaya sehari-hari serta bagian dari sistem kepercayaannya. Mereka
menyembah banyak dewa (politheis). Huitzilopochtli adalah dewa matahari yang
paling besar. Mereka percaya bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus
terus dipelihara agar terus beredar di orbitnya dan berputar, terbit dan tenggelam.
Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka yakin bahwa
pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahan
tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di
altar di puncak piramida dengan cara mengambil jantung korban oleh
pendeta-pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara missal
dengan membunuh banyak korban.
Ibukota
Aztek yang berada di Tenochtitlan (sekitar kota mexsiko) berkembang pesat
sebagai pusat dagang. Pesatnya perdagangan membuat kelas pedagangpun tumbuh
dengan pesat sehingga, membentuk lapisan tersendiri. Mereka menjual
barang-barang mewah seperti katun, koka, kulit dan perhiasan emas. Kaisarnya
yang terkenal adalah Montezuma II (1502-1520 M) dianggap oleh sejarawan
memiliki lambang-lambang kebesaran dibandingkan raja-raja Eropa pada periode
yang sama.
Bangsa
Aztec memiliki statifikasi golongan yang tidak diketahui kapan hal ini dimulai.
Golongan pertama adalah keluarga raja dengan puncak pimpinan adalah kaisar.
Kaisar dibantu oleh golongan bangsawan atau pejabat kekaisaran yang bertindak
seperti golongan feodal Eropa pada zaman pertengahan. Para pangeran atau
bangsawan disebut Techutli. Dibawah golongan bangsawan adalah golongan para
tentara atau prajurit. Golongan ini mendapatkan kedudukan istimewa dalam negara
karena merekalah yang mampu menangkap tawanan untuk dijadikan budak atau korban
untuk dewa. Bila mereka gagal melakukan tugas mereka akan dijadikan buruh atau
bahkan dijadikan korban untuk dewa. Kelas dibawah prajurit adalah warga biasa
yang disebut maceuatli atau pekerja. Golongan ini berfungsi sebagai petani,
tentara rendahan serta buruh untuk membangun kuil, jalan jembatan dan
lain-lain. Dibawah mereka adalah golongan pekerja yang tidak memiliki tanah
atau disebut Thalmaitl, golongan ini memiliki hak kewarganegaraan dan lebih
tinggi dari budak. Golongan paling bawah adalah budak atau disebut Tlatocotin.
Golongan ini juga memiliki hak-hak tertentu, yang berbeda dengan golongan budak
di Eropa. Mereka diperbolehkan menyembah dewa dan memiliki tanah atas kemampuan
sendiri.
Semua
golongan masyarakat menyembah dewa yang sama Huitzilopochtli dan dewa-dewa
laiiinya tetapi dengan kuil yang berbeda-beda, Upacara pengorbanan dipimpin
oleh pendeta yang sering juga berfungsi sebagai dukun yang meramalkan nasib
seseorang pada masa yang akan datang. Pergantian raja tidak dilakukan menurut
hierarld atau keturunan melainkan berdasarkan pemilihan. Walau anak tertua
menjadi prioritas untuk dipilih, aspek ketrampilan dan kecakapan merupakan
dasar pemilihan raja.
Seni
bangunan (arsitektur) yang dimiliki Bangsa Aztec amat tinggi. Ketika bangsa
Spanyol datang ke kota Tenochtitlan (sekarang Mexico City) mereka menyaksikan
sendiri kemajuan yang telah dicapai bangsa ini. Di kota Tenichititlan terdapat
bangunan-bangunan yang memiliki nilai arsitektur amat tinggi seperti aquaduc
(bangunan air), empat jaringan jalan raya menuju kota, jalan-jalan lebar serta
kanal yang melintasi kota serta jembatan di atasnya. Bangunan-bangunan itu
dibangun dengan menggunakan teknologi tinggi menurut ukuran zaman itu. Di
tengah pusat kota dibangun kuil besar sebagai pusat persembahan terhadap dewa
Huitzilopochtli. Tinggi bangunan itu 30 M, terdiri dari tiga tingkat yang
masing-masing tingkat memiliki 120 anak tangga. Dibangunnya jalan-jalan serta
kanal-kanal yang lebar adalah untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang
dagangan.
Sistem
pendidikan bagi anak-anak aztec berlangsung di dalam kuil-kuil dengan diajarkan
meliputi, adat sopan santun, budi pekerti, membaca, menulis, agama, dan
kemahiran dalam bidang militer. Huruf yang mereka gunakan berbentuk menyerupai
gambar.
7. PERADABAN PUREPERCA
Bangsa
Peradaban Purepecha adalah salah satu peradaban pra-Columbus Mesoamerika (sebelum
Colombus datang) yang memiliki ibu kota di
Tzintzuntzan. Kebudayaan peradaban Pureperca terlihat dari arsitektur yang
terkenal karena langkah piramida dalam bentuk huruf " T ".
Pre-Columbian pengrajin P'urhépecha membuat mosaik bulu menggunakan bulu burung
kolibri yang mewah baik sangat dihormati di seluruh wilayah.
Masyarakat
purepecha mengenal tradisi "Jimbani Uexurhina" atau tahun baru yang
dirayakan setiap tanggal 1 Februari. Perayaan memiliki unsur-unsur adat dan
tradisional Katolik. jimbani chijpiri atau "api baru" merupakan
bagian dari upacara yang menghormati empat elemen. Selain itu juga telah
mengenal kalender yang disebut "Xiuhpohualli," memiliki 18 bulan 20
hari (veintenas) per tahun dengan 5 hari raya tambahan. Bahasa dari suku
Purupecha meliputi 2.000 hukum bahasa.
8. PERADABAN INKA
Peradaban
Inca tumbuh dan berkembang di derah Peru. Pada awalnya tahun 1438 bangsa inca
sudah mulai keluar dari pusat pemerintahannya di Cuzco untuk menaklukkan daerah
lainnya. Seperti halnya bangsa Aztec, bangsa Inca adalah bangsa yang memiliki
watak miiiter sehingga perluasan wilayah imperium dilakukan dengan cara
peperangan. Selama 50 tahun mereka berhasil menguasai daerah yang sekarang
dikenal dengan Peru, Bolivia, Argentina Utara, Chile dan Ekuador. Daerah seluas
itu, kemudian oleh Bangsa Inca didirikan sebuah Negara yang memungkinkan
pemimpin suku dan beberapa bangsawan menjadi raja dan pemimpin. Kebanyakan
catatan menunjukkkan ada 13 kaisar yang memimpin bangsa Inca . kaisar-kaisar
ini di kenal dengan gelar yang berbeda-beda termasuk “Sapa Inca”, “Capac Apu”,
“Intip Cori”. Seringkali kaisar ini disebut dengan The Inca. Tujuh orang kaisar
yang pertama melegenda, bersifat lokal, dan dianggap kurang penting. Selama
masa ini, bangsa Inca adalah suku yang kecil , satu dari sekian banyak suku
yang ada, yang daerah kekuasaannya sangat kecil tidak sampai bermil dari pusat
kotanya Cuzco.
Peradaban
Bangsa Inca merupakan bangsa imperialis yang menaklukkan dan menguasai
bangsa-bangsa tetangganya dengan kekuatan miiiter. Dengan demikian
pemerintahannya imperium militeristis. Ketika raja Pachacuti Inca (1438-1471 M)
dan anaknya Topa Inca (1471 -1493) berkuasa, wilayah Inca diperluas dengan
menaklukkan bangsa-bangsa sekitaraya yang berdiam di Equador, Colombia dan
Chile, Berbeda dengan bangsa Aztec yang mengontrol ' rakyat jajahan dengan
teror bangsa Inca melakukannya dengan penyatuan imperium. Raja mereka memaksa
penduduknya dan bangsa yang ditaklulckannya menggunakan bahasa nasional Quechwa
(diucapkan keshwa) serta menyembah dewa negara yaitu dewa matahari. Dalam
menjalankan pemenntahan imperium pemimpin lokal dilibatkan dalam birokrasi
pusat pemenntahan imperium melalui kebijaksaaan kolonisasi yang disebut mitima.
Untuk mempertahankan kesatuan imperium mereka membangun jalan-jalan lebar yang
menghubungakan pusat pemenntahan dengan derah-daerah yang ditaklukkannya.
Jalan-jalan tersebut akan memudahkan lalu lintas tentara untuk memadamkan
pemberontakan atau juga untuk memudahkan lalu lintas penduduk dari satu tempat
ke tempat lain. Dapat disimpulkna bahwa dalam menjalankan sistem pemerintahan
bangsa Inca lebih maju dibandingkan dengan bangsa Aztec dan bangsa Mesoamerika.
Pada
bidang matematika dan astronomi tidak unggul dibandingkan bangsa Aztec dan
Mesoamerika bangsa Inca memiliki keunggulan di bidang sent bangun, seperti halnya
dalam pembuatan tekstil dan keramik. Pembangunan benteng-benteng pertahanan dan
jalan-jalan raya yang lebar menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan
yang tinggi dalam mengatur jalannya pemerintahan. Raja tinggal di istana yang
indah yang dibangun dengan batu utuh atau monoilith yang diukir. Dalam
menjalankan pemerintahannya raja bersifat "sosialis". Hasil surplus
pertanian daerah subur didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Di bidang
sosial Raja sangat menaruh perhatian pada aspek perkawinan. Laki-laki atau
perempuan yang sudah dewasa dan belum memiliki pasangan dipilihkan orang lain,
lalu dikawinkan dalam upacara umum. Dalam aspek religi bangsa Inca percaya pada
dewa matahari. Raja-raja mereka dipercaya memiliki hubungan genealogis atau
asal usul keturunan dengan matahari. Hanya tidal: diketahui dengan pasti apakah
bangsa Inca juga melakukan upacara pengorbanan manusia seperti bangsa Aztec.
Kepercayaan
Bangsa Inca yaitu kepercayaan mereka
kepada semua dewa yang ada itu diciptakan oleh sesuatu yang abadi, tidak
nampak, dan mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat, yaitu Tuhannya para Dewa
yang dikenal dengan nama Wiraqocha atau Dewa matahari. Raja bangsa Inca
dianggap sebagai Sapan Intiq Churin, satu-satunya anak Matahari. Bangsa
Inca adalah bangsa yang sangat religious. Mereka takut kalau Setan bisa datang
kapan saja. Ahli sihir menduduki posisi yang tinggi dalam masyarakat karena
dianggap sebagai pelindung dari roh jahat. Mereka juga percaya dengan reinkarnasi,
menyimpan potongan-potongan kuku mereka dan juga potongan rambut mereka dengan
anggapan roh yang kembali akan membutuhkannya. Kehidupan religious bangsa Inca
ini tersimpan di tengah-tengah hutan yang dikenal dengan nama Sacsahuaman.
Disitulah terdapat Cuzco. “the naval of the world”, rumahnya Raja Bangsa Inca
dan tempat terletaknya Kuil Agung Matahari. Ditempat inilah kekayaan bangsa
Inca dengan mudah dapat ditemukan sebagai bukti keberadaan mereka. Dengan
gedung-gedung yang indah, didekorasi dengan emas dan perak.
Pada
sistem religinya, Bangsa Inca menyenal sistem pengorbanan manusia meskipun hal
ini jarang terjadi atau dilakukan dalam upacara. Upacara pengorbanan dilakukan
saat terjadi bencana kelaparan, raja jatuh sakit, atau bencana lainnya. Selain
pemujaan kepada para dewa, Bangsa Inca juga memuja para leluhur mereka yang
telah wafat dan masyarakat Inca juga mempunyai tradisi membuat mumi terhadap
jasad leluhurnya yang telah mati. Karena, mereka memiliki keyakinan selama
jasadnya masih utuh, maka leluhur mereka belum mati.
Peradaban
bangsa Inca ditopang oleh pertanian yang berkembang antara tahun 600-1000 M.
Mereka membuat sistem terasering untuk menahan longsor dan irigasi untuk
menahan banjir. Untuk mengolah tanah mereka menggunakan bajak yang tebuat dari
perunggu Tanaman yang ditanam adalah kacang-kacangan, jagung, merica, tomat,
kentang putih. Hasil pertanian bukan hanya untuk memenuhi konsumsi petani
melainkan juga untuk memberi makan tentara dalam jumlah besar, golongan
birokrat dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas mereka adalah chicha yaitu
semacam bir yang dibuat dari jagung.
Pada
struktur sosial Inca, sang penguasa Sapa Inca dan istrinya The Coyas memiliki
kekuasaan yang tak terbatas terhadap seluruh daerah kekuasaannya. Kemudian dibawahnya
baru pendeta agung dan kepala komandan semua pasukan. Kemudian, dibawahnya lagi
ada 4 apus yang merupakan komandan pasukan didaerah. Kemudian baru pendeta
didaerah, arsitek, administrator dan para tentara. Kemudian baru tukang batu,
pemusik dan akuntan. Dan derajat paling rendah adalah dukun, petani, pengembala
dan hansip.
Struktur
masyarakat Inca bertahan seperti ini selama ratusan tahun. Kemunculan orang
asingberkulit terang/putih semasa pemerintahan Atahuallapa merupakan
satu-satunya perubahan yang terjadi dalam sejarah Inca. Wabah mematikan
akhirnya melenyapkan kekaisaran Inca. Sebagian yang selamat akhirnya harus
berhadapan dengan pedang dan meriam bangsa spanyol yang kemudian datang
menjajah setelah terlebih dahulu menunjukkan tempat penyimpanan emas mereka.
Raja Atahualpa juga terbunuh akibat dicekik oleh bangsa Spanyol.