Paham Kapitalisme
Paham Kapitalisme
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Intelektual
Dosen Pengampu Dr. Suranto M.Pd
Tugas
Individu
(
Paper )
Oleh:
EUIS
SUNDANI
120210302050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH
UNIVERSITAS JEMBER
2014
1.
Konsep Dasar Paham Kapitalisme
Kapitalisme
berasal dari kata kapital, yang artinya modal. Kapitalisme merupakan suatu
paham yang meyakini bahwa pemilik modal dapat melaksanakan usahanya yang meraih
keuntungan yang sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki anggapan bahwa modal
merupakan satu-satunya unsur untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Pengikut kapitalisme menganggap bahwa modal dapat menghasilkan lebih banyak
kekayaan.
Kapitalisme
menurut sejarahnya berkembang sebagai suatu bagaian dari gerakan besar
individualisme resionalis. Sistem ini mula-mula berkembangang di inggris pada
abad ke-18, kemudian dibawa dan dikembangkan di daerah barat laut Eropa dan
Amerika Utara. Beberapa sifatnya yang pokok telah menentukan dari permulan apa
kapitalisme itu.
Dalam
sistem kapitalis, hak milik atas alat-alat produksi (tanah, pabrik-pabrik,
mesin-mesin, sumber-sumber alam) ada ditangan orang perseorangan, tidak di
tangan negara. Kecendrungan peradaban kapitalis lebih menyukai kepemilikan
perseorangan atas alat-alat produksi didasarkan atas dua pertimbangan. Pertama,
kepemilikan atas harta produktif berarti kekuasaan atas kehidupan orang lain.
lebih disukai kalau kekuasaan semacam itu dipecahkan di anatara banyak pemilik
harata dari pada dipegang oleh satu pemilik, yaitu negara. Kedua, anggapan cara
berpikir kapitalis bahwa kemajuan di bidang teknologi akan lebih mudah dicapai
apabila setiap orang mengurus urusannya sendiri dan mempunyai dorongan pribadi
untuk berbuat demikian.
Prinsip
kedua dari sistem kapitalis ialah prinsip ekonomi pasar. Di zaman
pra-kapitalis, ekomoni pada umumnya bersifat lokal dan mencukipi diri sendiri.
Setiap keluarga menghasilkan hanya sekira-kira yang diperlukannya dan menambah
kebutuhn-kebutuhannya yang mudah dengan jalan berter atau pertukaran barang di
pasar setempat yang yang primitif. Pembagian pekerjaan hampir tidak dikenal.
Setiap keluarga terpaksa melakukan berbagai macam pekerjaan yang dewasa ini
disebar diantara ratusan kerajinan dan keahlian bermacam-macam.
Ekomoni
pasar sistem kapitalis didasarkan atas spesialisasi pekerjaan. Setiap orang
hanya mengediakan bagian yang sangat kecil dari keperluan-keperluaanya dengan
kecakapan dan pekerjaanya sendiri. Produksi dan jasa-jasa tidak dimaksutkan
untuk rumah tangga pengahasil sendiri, tetapi untuk pasar.
Adam
Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik. Ia menganggap
merkantilisme kurang mendukung ekonomi masyarakat. Merkantilisme merupakan
sebuah sistem ekonomi untuk menyatukan dan meningkatkan kekayaan keuangan suatu
bangsa, dengan pengaturan seluruh ekonomi nasional oleh pemerintah dengan
kebijaksanaan. Tujuannya untuk mengumpulkan cadangan emas, memperoleh neraca
perdagangan yang baik, mengembangkan pertanian dan industri, dan memegang
monopoli atas perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepemilikan modal, tentu
saja merkantilisme bertolak belakang dengan kapitalisme. Merkantilisme
menempatkan pemerintah atau negara sebagai penguasa permodalan, sedangkan
kapitalisme meletakkan hak kepemilikan modal pada pribadi atau perseorangan.
Kapitalisme
Awal ini juga ditandai dengan munculnya imperium-imperium kolonial di Eropa
Barat, seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Perancis dan Inggris. Kerakusan
antar imperium kapitalis ini membuat mereka saling berperang untuk menjajah
bangsa-bangsa lain memperebutkan harta. Satu tahun sejak ditemukan benua
Amerika, Spanyol dan Portugis sudah ribut berebut harta di benua Amerika.
Ciri
penting dari ekomoni kapitalis adalah persaingan. Dalam ekomini pra-kapitalis,
adat dan kebiasaan yang menentukan harga barang-barang dan jasa-jasa. Banyak
orang tidak dapat bersaing sama sekali, karena mereka dikecualikan dari
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Dalam ekomoni kapitalis, setiap orang bebas untuk
memilih pekerjaan apa yang disukainya (“kemerdekaan untuk mepunyai pekerjaan”).
Tidak boleh ada pembatasan atau pengecualian (seperti atas dasar sentimen
rasial atau agama) yang dibuat oleh setiap macam pekerjaan atau keahlian. Pasar
kapitalis juga menyediakan tempat untuk barang-barang dan jasa-jasa yang
ditawarkan untuk dijual. Sedang jumlah dan mutunya diatur dengan jalan
persaingan bebas. Anggapan pokok dalam ekomoni kapitalis klasik ialah ada
perimbangan yang relatif antara kesenggupan tawar-menawar di kalangan dan di
anatara para pemebeli dan penjual.
2.
Perkembangan Paham Kapitalisme
Pada
abad ke 20, kapitalisme terpaksa mengahadapi banyak ketegangan. Sebagaian
dianataranya dari dalam, seperti perkembangan-perkembangan telnologi industri
sendiri dan yang dari luar seperti peperangan-peperangan. Pemisahan anatara hal
milik, pemimpin, dan pengawasan keuangan dimungkinkn secara sah dengan
diciptanya perusahaan berbentuk badan hukum. Setiap pemegang saham dalam sebuah
badan hukum hanya bertanggung jawab sebanyak saham yang dimiliki, tidak lebih
dan tidak kurang.
Pengambilan resiko merupakan salah
satu ciri yang terpenting dari sifat kaum kapitalis yang asli. Sedangkan
kapitalis modern yaitu perusahaan badan hukum yang besar dewsa ini lebih suka
menghindarkan diri dari penanaman-penanaman modal yang mengandung resiko, dan
tetap dengan taruhan-taruhan yang aman.
Kapitalisme
merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia saat ini.
Kita banyak melihat merk-merk terkenal dan merupakan produksi dari perusahaan
besar Internasional, itu merupakan dampak dari Globalisasi yang sudah terjadi
di negara-negara di dunia termasuk juga Indonesia. Perlu diingat, bahwa
sebenarnya globalisasi merupakan gerbang awal bagi kelanggengan kapitalisme.
Globalisasi yang membuat negara-negara pro kapitalis (negara yang tidak
menghambat arus kapitalisme) menyatu dalam hal ekonomi, membuat para kapitalis
semakin mudah dalam melancarkan strateginya untuk menguasai perekonomian.
Kapitalisme
menjadi kekuatan besar utama ketika Perang Dingin berakhir. Runtuhnya Uni
Sovyet yang menunjukan runtuhya kekuatan besar komunisme, membuat liberalisme
yang seiring dengan kepitalisme makin bebas untuk mengepakan sayapnya guna
menanamkan ideologi. Negara-negara yang bersekutu mulai melirik akan pentingnya
perekonomian, bukan lagi konsentrasi mutlak politik, ideologi, maupun militer.
Seperti halnya Jepang yang bangkit atau Jerman yang mengalami reunifikasi.
Kapitalisme banyak berkembang pada negara-negara barat, yang tentunya mencari
pasar untuk perekonomiannya. Akibat dari hal ini tentunya penguasaan atas
wilayah yang memiliki kekuatan ekonomi yang lemah (dilihat dari strategi dan
modal), sehingga kapitalisme semakin kokoh berdiri dan menciptakan jurang
kesenjangan yang dalam.
3.
Perkembangan Paham Kapitilisme Di Indonesia
Munculnya kapitalisme di Indonesia
tidak terlepas dari sejarah eksploitasi kapitalisme imperialis. Penjajahan yang
di lakukan oleh negara Belanda yang merupakan negara model kapitalis di abad
17. Semenjak penjajahan Belanda terhadap Indonesia, nasib Indonesia sudah
terhubung dengan kapitalisme dunia. Hingga pada awal kemerdekaan Indonesia
sistem politik dan ekonomi masih tidak beraturan. Presiden Soekarno sebagai
seorang pemimpin Indonesia memberikan komando untuk mengatasi hal tersebut.
Kebijakan-kebijakan yang di keluarkan Presiden Sukarno tidak mampu mengatasi
pemasalahan politik dan ekonomi yang bergejolak di indonesia. Indonesia pada
masa orde lama membatasi para investor asing yang mau menanamkan modalnya di
Indonesia. Pemerintah berupaya semua sumber daya alam yang di miliki Indonesia
akan di keloloa langsung oleh Indonesia sendiri.
Kapitalisme
di Indonesia adalah cangkokan dari Eropa yang dalam beberapa hal tak sama
dengan kapitalisme yang tumbuh dan dibesarkan dalam negerinya sendiri, yakni
Eropa dan Amerika Utara. Oleh sebab itu, kapitalisme tersebut masih muda.
Karena kapitalisme di Indonesia masih muda, produksi dan pemusatannya belumlah
mencapai tingkat yang semestinya. Kira-kira seperempat abad belakangan baru
dimulai industrialisasi di Indonesia. Baru pada waktu itulah dipergunakan mesin
yang modern dalam perusahaan-perusahaan gula, karet, teh, minyak, arang dan
timah.
ndustri
modern yang sebenarnya tidak akan diadakan di Pulau Jawa. Ia akan tetap tinggal
menjadi tempat industri pertanian. Sebab logam-logam seperti besi, arang,
minyak tanah, emas dan lainnya, tidak atau hanya sedikit sekali didapat di
sana. Sumateralah yang menjadi tempat industri modern yang sebenarnya. Hal ini
sekarang sebagian kecil telah terbukti. Arang, minyak tanah, emas dan timah
hasil Sumatera (kelak juga besi) besar artinya, baik di kalangan nasional
maupun internasional.
Kapitalisme
di Indonesia tidak dilahirkan oleh cara-cara produksi pribumi yang menurut
kemauan alam. Ia adalah produk asing yang dipergunakan untuk kepentingan asing
yang dengan kekerasan mendesak sistem produksi pribumi.
Di
Indonesia sebagai akibat kemajuan ekonomi yang tidak teratur sebagaimana
mestinya, tidak seperti di atas keadaannya. Kota-kota kita tak dapat dianggap
sebagai konsentrasi dari teknik, industri, dan penduduk. Ia tak menghasilkan
barang-barang baik untuk desa maupun untuk perdagangan luar negeri, dari
kapitalis-kapitalis pribumi. Mesin-mesin pertanian, keperluan rumah tangga,
bahan-bahan untuk pakaian dan lain-lain tidak dibuat di Indonesia, tetapi
didatangkan dari luar negeri oleh badan-badan perdagangan imperialistis.
Desa-desa kita tak menghasilkan barang kebutuhan untuk kota-kota, karena untuk
mereka sendiri pun tak mencukupi. Beras misalnya, makanan rakyat yang terutama
mesti didatangkan dari luar.
Desa-desa
kita mengeluarkan gula, karet, teh, dan lain-lain barang perdagangan yang
mengayakan saudagar asing, tetapi memiskinkan dan memelaratkan kaum tarsi;
kota-kota kita bukanlah menjadi pusat ekonomi bangsa Indonesia, tetapi
terus-terusan menjadi sumber ekonomi yang mengalirkan keuntungan untuk luar
negeri.
Sementara
dalam sektor Industri berskala besar, yang terjadi ialah pabrik luar negeri
dengan pekerja pribumi dan upah yang rendah. Sementara kualitas produksi baik,
dengan biaya operasional yang sangat murah, membuat tenaga kerja di Indonesia
Kapitalisme
Indonesia timbul dengan teratur pula antara lapisan-lapisan sosial Indonesia
dan mempunyai perhubungan yang teratur. Saudagar Indonesia yang dulu kecil
sekarang sudah menjadi bankir atau mengepalai perusahaan yang besar-besar.
Penempa besi, tukang gula, saudagar batik yang dulu kecil menjadi pemimpin
industri logam, gula atau tenun. Umumnya, kapitalisme sebagai ideologi di
Indonesia tidak diterima secara resmi. Namun dalam praktek perekonomiannya,
secara tidak langsung menuju ke arah kapitalisme. Dengan terjadinya isu
swastanisasi di sektor kerja dan kegiatan ekonomi swasta bahkan BUMN.
Selain
itu, kapitalisme muncul saat Indonesia memasuki era Orde Baru, dimana Soeharto
yang menjabat sebagai presiden. Bersamaan itu pula era kapitalis mulai berjalan
di Indonesia. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai
tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang
didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. Kebijakan-kebijakan
yang di kelurkan pada masa orde baru ini pada dasarnya sangat baik, tetapi
dalam prosesnya mengalami penyimpangan. Salah satu penyimpangan yang terjadi
adalah pembangunan industri-industri untuk meningkatkan pendapatan masyarakata
justru malah membuat orang yang kaya semakin kaya dan orang yang miskin semakin
miskin.
4.
Pendapat Tentang Paham Kapitalisme
Paham
kapitalisme merupakan paham yang meyakini bahwa pemilik modal dapat
melaksanakan usahanya yang meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Kapitalisme
memiliki anggapan bahwa modal merupakan satu-satunya unsur untuk perkembangan
dan pertumbuhan ekonomi. Pengikut kapitalisme menganggap bahwa modal dapat
menghasilkan lebih banyak kekayaan.
Saya
tidak setuju, paham kapitalisme ini di terapkan di Indonesia. Karena, bila
suatau negara menerapkan paham kapitalisme maka, demi prinsippaham kapitalis tersebut
pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi
intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk
kepentingan-kepentingan pribadi.Jadi, negara hanya berperan untuk mengawasi
jalannya sistem perekonomian dan tidak memiliki hak untuk ikut campur
didalamnya.
Pada
masa sekarang kita bisa melihat dan menyasikan bentuk kapitalisme di Indonesia
secara langsung. Belakangan ini di Indonesia sangat ramai mengenai berbagai
berita terutama mengenai pertambangan emas terbesar yang terletak di Irian Jaya
yang merupakan aset negara yang di kelola oleh pihak asing, selain itu juga
pengeboran minyak lepas pantai yang juga banyak di kelola oleh perusahaan
asing, penjualan saham perusahan pertekomunikasian kepada pihak asing. Beberapa
hal ini membuktikan bahwa indonesia sangat kaya tetapi kekayaan yang dimiiliki
hanya dibisa di nikmati oleh segelintir orang saja, sehingga menyebabkan rakyat
tidak bisa menikmati kekayaan yang di miliki negara Indonesia.
Kita
dapat melihat dengan kenyataan banyakya kemiskinan di berbagai belahan dunia,
sementara terdapat juga kaum yang begelimangan harta tidak jauh dari daerah
yang miskin tersebut. Kesenjangan tersebut merupakan dampak dari kapitalisme
yang lebih bersifat mengeksploitasi keuntungan sebanyak-banyakya dengan
mematikan perekonomian kecil yang merupakan kekuatan perekonomian lokal.
Besarnya modal serta strategi yang baik memang sangat berperan, hal ini yang
membuat para kaum kapitalis mendapat penguasaan atas perekonomian di berbagai
tempat. Semisal saja saat ini di Indonesia telah banyak pusat perbelanjaan yang
banyak menampilkan merk-merk internasional, atau banyaknya mini market asing
yang membuat sepi toko kelontong. Sebuah hal yang ironis seperti pada maraknya
mini market asing yang menjual kebutuhan lebih lengkap dan bahkan buka selama
24 jam, dimana perusahaan asing ini menjadi hal yang familiar dan tidak asing
dalam kehidupan kita.
Daftar
Pustaka
Sukarna. 1974. Ideologi Suatu Studi Ilmu Politik.
Penerbit Alumni; Bandung
Ebenstein,
William. 2006. Isme-Isme Mengguncang
Dunia. Narasi; Yogyakarta
Yoga,
Dendy. 2013. Tersedia di http//;kapitalisme/eastface
KAPITALISME DI INDONESIA.htm (diakses tanggal 4 Oktober 2014)
2013. Tersedia
di :http//;kapitalisme/Pengertian paham
kapitalisme Four Season News.htm (diakses tanggal 4 Oktober 2014)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda